Thursday, February 4, 2010

SAKSIKAN X-PERT KRJ 2009/MELAKA

http://www.youtube.com/watch?v=tdjwsobRQ-A&feature=player_embedded

Friday, January 29, 2010

Pandangan Mursyidul Am IM ke 8

Sambutan Mursyid Am Ikhwanul Muslimin ke-8; Muhammad Badi’ Al-Majid Sami

Makkah, 16-01-2010, 11.50

Penerjemah:

Abi ANAS

_____

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah dan selawat serta salam atas Rasulullah, para sahabatnya dan semua yang mengikutinya, wa ba’du

Wahai para hadirin yang mulia…

Ikhwah dan akhawat yang dimuliakan Allah…

Saya dahulukan dengan tahiyah Islam yang mulia:

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Dengan kehendak Allah SWT, saya mengambil tanggungjawab yang besar ini, bukan permintaan dari pribadi saya dan bukan karena saya memiliki keistimewaan dan kelebihan; namun ini merupakan ketentuan yang telah Allah tetapkan untuk saya, dan sebagai tanggungjawab yang saya tidak sanggup memikulnya kecuali tetap tunduk pada-Nya, dengan berharap pertolongan dari Allah, berharap taufik dan hidayah dari-Nya, dan percaya akan bantuan dan keikutsertaan kalian semua; untuk mewujudkan tujuan mulia yang telah kita nadzarkan pada jiwa kita dan bekerja keras untuknya semata-mata kerana Allah SWT.

Ikhwah dan akhawat yang mulia…

- Saya dahulukan ucapan saya dengan memberi penghormatan kepada guru kita, akhina yang mulia, dan mursyid kita yang terhormat Ustadz Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin ketujuh, yang telah memimpin bahtera ini di tengah badai dan ombak yang begitu keras, menghadapi berbagai hambatan dan rintangan dengan gagah berani, dan telah menghadirkan teladan yang baik bagi semua pemimpin dan pejabat dalam sebuah pemerintahan, lembaga dan partai dengan penuh tanggungjawab dan amanah, dan menyerahkan kepemimpinan setelah melewati satu dekade, seakan tidak ada kata dan bahasa yang cocok untuk diungkapkan kecuali luapan kecintaan dan penghargaan yang mendalam kepada mursyid kita, tidak ada kata dapat kami haturkan kecuali: “Jazakallah Khairan wa atsaba bifadhlihi tsawaba shiddiqin” (Semoga Allah memberikan balasan terbaik dan memberikan ganjaran melalui karunia-Nya dengan pahala orang-orang yang shiddiqin).

- Kami sampaikan kepada ikhwah dan akhawat anggota jamaah Ikhwanul Muslimin yang tersebar di seluruh penjuru dunia; betapa kami berharap dan betapa indahnya jika itu terjadi; sekiranya kalian semua berada bersama-sama kami pada peristiwa yang besar ini, kalian berada disisi kami dan bersama kami, namun sekalipun jasad kita tidak bertemu namun ruh-ruh kita tetap bersatu dan berpadu dalam cinta karena Allah, doa kalian akan selalu dibawa oleh para malaikat, dan nasihat dan masukan kalian sangat kami nantikan dan membuat kami bahagia.

- Adapun kepada para ikhwah yang berada dibawah kekuasaan tangan-tangan zhalim dan penindasan, yang menghuni penjara kezhaliman dan penindasan tanpa ada alasan yang benar kecauli hanya kerana mengatakan “bahwa kami beriman Allah”, dan berusaha mengangkat martabat bangsa dan memajukan kehidupan bangsanya; kami sampaikan kepada mereka dengan penuh keikhlasan akan sanjungan dan rasa hormat kami kepada mereka atas kesabaran, ketabahan dan pengorbanan kalian. Dan kami yakin bahwa hal tersebut tidak akan sia-sia, tidak akan hilang dengan hampa, harapan kita kepada Allah sangatlah besar, semoga Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang melakukan kezhaliman, mau kembali pada jalan yang benar. Kami berharap kalian bersama kami untuk membicarakan perjalanan dakwah ini dan mendukung dakwah ini, semoga Allah merahmati dan melindungi kalian semua.

Ikhwah dan akhawat yang mulia…

Sebagaimana yang kalian ketahui bersama, bahwa diantara tujuan utama Ikhwanul Muslimin adalah melakukan reformasi menyeluruh dan integral, yang mencakup segala kondisi yang terjadi saat ini dengan melakukan islah (perbaikan) dan perubahan.

إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْأِصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ

“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah”. (Huud:88)

Dan melalui kerjasama dengan berbagai kekuatan umat yang bersih, bersama para pemilik semangat yang tinggi dan tulus dari para pecinta agama dan negaranya.

Ikhwanul Muslimin percaya bahwa Islam yang mulia yang telah Allah letakkan di dalamnya semua asas yang sepadan untuk kesejahteraan hidup umat, kebangkitan dan kebahagiaannya; karena itu, Islam mereka jadikan sebagai sumber rujukan dan titik tolak menuju terwujudnya perbaikan, yang dimulai dari individu melalui proses tarbiyah dan melatih disiplin diri, lalu diikuti dengan pembentukan keluarga dan masyarakat muslim dengan meningkatkan performanya dan menghilangkan berbagai bentuk kezhaliman di dalamnya, berusaha secara kontinyu untuk memerdekakan negara dari segala bentuk penguasaan asing atau hegemoni intelektual, spiritual dan budaya serta dari penjajahan ekonomi, politik dan ketenteraan, hingga pada akihrnya membawa negara ke arah kemajuan, kemakmuran dan kesejahtaraan, dengan meletakkan posisinya yang sesuai di persada dunia.

Dan diantara hasil dari pemahaman Islam yang komprehensif ini, Ikhwanul Muslimin dianggap sebagai pergerakan dakwah yang memiliki karakter;

- Dakwah salafiyah (penerus dakwah salafussalih),

- Thariqah sunniyyah (pengamal sunnah),

- Haqiqat sufiyah (realitas sufiyyah),

- Hai’ah siyasiyah (gerakan politik),

- Jamaah riyadhiyyah (kelompok olah raga),

- Rabitah ilmiyyah thaqafiyyah (persatuan kebudayaan dan keilmuan)

- Syirkah iqtisodiyyah (syarikat perekonomian)

- Dan fikrah ijtima’iyyah (idealisme sosial),

sebagaimana yang telah disebut dalam Al-Quran:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (Al-Qashash:77).

Ikhwanul Muslimin memahami betul bahwa Al-Quran Al-Karim dan Sunnah yang shahihah telah merangkum semua peraturan dan berbagai perkara, dan umat dapat mengambilnya sebagai cara yang terbaik untuknya berdasarkan peraturan ini baik sebagai alternatif yang beragam dan pilihan fikih yang boleh berubah mengikuti adat, kebiasaan, masa dan tempat.

Ikhwah dan akhawat yang mulia…

Walaupun ideologi, misi dan tujuan kita adalah adalah jelas; banyak pihak mencoba menggambarkan tentang kita dengan gambaran yang berbeda, meletakkan julukan kepada kita yang berbeda dan tidak sesuai dengan misi dan tujuan kita; oleh kerana itu, kami selalu memperkenalkan kembali diri kami, prinsip dan pendirian serta sikap kami terhadap isu yang menyebar sehingga tampak jelas akan kebenaran yang sesungguhnya untuk semua kalangan.

Saya ingin menyatakan kepada mereka yang mendukung kesatuan jamaah dan keteguhan barisannya: bahwa mereka yang bekerja untuk Tuhan mereka, agama dan negara dengan penuh keikhlasan tidak mungkin terbentuk kecuali dalam satu barisan, walaupun memiliki perbedaan pandangan, dan beragam ijtihad. Ikhwan tidak mengenal hakikat mereka yang mengatakan bahwa perbedaan pandangan dapat menyebabkan perpecahan, merusak hubungan kasih sayang atau memberikan pengaruh akan kemurnian ukhuwwah, padahal kami telah bermuahadah dan berbaiat dihadapan Allah SWT untuk bekerja keras dijalan Allah dalam satu barisan seperti sebuah bangunan yang tersusun rapi dan kuat.

Ikhwanul Muslimin selalu bekerja dengan penuh cinta dan ukhuwah berdasarkan peraturan dan disiplin serta kaidah-kaidah yang munazham (diataur) untuk bekerja secara berjamaah, yang tentunya senantiasa dapat diperbaharui dan diperbaiki jika terdapat kekeliruan atau kekurangan, dan memiliki fleksebilitas tanpa melanggar prinsip-prinsip yang asasi dan tidak bertentangan dengan tsawabit. Dan dalam hal ini Ikhwanul Muslimin senantiasa menerima, masukan nasihat dan pandangan dari semua pihak serta mengambil faedah dan hikmah dari berbagai kalangan, jargon yang mereka ikuti adalah pepatah

رَحِمَ اللهُ امْرَءًا أَهْدَى إليَّ عُيُوْبِي

”semoga Allah merahmati mereka yang menunjukkan kekurangan saya”.

Ikhwah dan akhawat yang mulia…

Disini kami ingin menegaskan beberapa perkara berikut:

• Kami adalah salah jamaatun minal muslimin (salah satu Jamaah dari umat Islam) dan bukan Jamaatul Muslimin, tidak seperti yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak mengenal dakwah ikhwan, kerana Islam sangatlah besar untuk bisa dimonopoli oleh satu kelompok. Dan Alhamdulillah berkat karunia Allah, Ikhwanul Muslimin mendapatkan pengakuan ditengah masyarakat dan sangat populer diberbagai belahan dunia; terutama negara Arab dan negara Islam; karena dakwah yang ditebarkan adalah dakwah yang moderat yang selalu bersumberkan dari Al-Qur’an dan Sunnah.

• Bahwa dakwah dan pergerakan kami adalah merupakan rangkaian yang memiliki keterkaitan dan kesinambungan, dibangun dalam rangka saling bersandar antara satu dengan yang lainnya. Motto kami adalah seperti yang disebutkan dalam Qur’an:

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْأِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِينَ آمَنُوا

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (al-Hasyr: 10)

• Bahwa kami percaya dan meyakini adanya tahapan dalam melakukan reformasi, dan hal tersebut tidak dapat dicapai kecuali dengan cara damai dan konstitusional yang didasarkan pada dialog, persuasi dan tidak ada paksaan; karena itu mereka menolak akan kekerasan dan mengutuk semua bentuk kekerasan baik yang dilakukan oleh pemerintah atau perorangan, kelompok atau lembaga.

• Ikhwanul Muslimin memandang bahwa sistem undang-undang harus mampu memberi ruang akan kebebasan individu, syura (atau demokrasi), mendapatkan kedaulatan kuasa dari suara rakyat, meregulasi kekuasaan dan pemisahan antaranya, tidak condong pada yang lain sebagai alternative. Kerana itulah, melalui titik tolak ini, Ikhwanul Muslimin ikut serta dan aktif dalam pemilihan umum, dan menuntut adanya reformasi birokrasi dan kekuasaan dengan cara dan sarana damai dan aman, diantaranya adalah melalaui mimbar parlemen, kerja swasta, dan menganggap itu semua sebagai satu kewajiban sesuai dengan pemahaman mereka terhadap agama dan ketulusan mereka dalam mengabdi terhadap Negara mereka sendiri.

• Adapun berkenaan dengan sikap kami terhadap rejim di negeri kami; bahwa Ikhwanul Muslimin selamanya tidak akan menjadi penentang rezim yang berkuasa, meskipun sebagian pemerintah selalu melakukan diskriminasi terhadap mereka, menyita harta dan mata pencaharian mereka dan terus melakukan penangkapan terhadap jiwa mereka, namun Ikhwanul Muslimin juga tidak akan pernah ragu untuk mengungkap korupsi dan kerusakan yang terjadi di segala bidang, tidak akan pernah terlambat dalam memberikan saran dan nasihat, memberikan kritikan dan saran untuk keluar dari krisis yang terjadi bertubi-tubi terhadap bangsa dan negara mereka, dan berusaha membina putra dan putri bangsa untuk memiliki moralitas dan kebajikan serta bermanfaat bagi orang lain, dan semua ini adalah untuk kepentingan tanah air, warga dan institusi negara.

• Ikhwanul Muslimin menegaskan bahwa prinsip pendirian mereka terhadap pemerintah adalah untuk mendukung yang baik dan menolak serta menentang yang buruk dan jahat, karena itulah pada saat mereka menentang sesuatu tidak dilakukan sekedar melakukan penentangan yang buta.

• Adapun saudara kami yang berasal dari kalangan kristen baik di dunia Arab maupun dunia Islam; sikap kami terhadap mereka sangat jelas, bahwa mereka adalah rekan kami dalam memajukan dan membangun peradaban bangsa, sahabat kami dalam mempertahankannya, teman karib kami dalam pembangunan, penumbuhan dan kebangkitannya, karena berbuat baik dan bekerjasama dengan mereka adalah satu kewajiban dalam Islam.

لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“ Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil”. (al-Mumtahanah: 8).

• Ikhwanul Muslimin berpandagan bahwa kerakyatan dalam suatu negara adalah berdasarkan kerjasama yang sempurna dan persamaan dalam hak dan kewajiban, kecuali dalam hal pribadi, yang mana mengikuti kepercayaan dan cara masing-masing.

• Dalam kesempatan ini; Ikhwanul Muslimin menolak dengan keras dan mengutuk segala bentuk keganasan dan kekerasan etnis yang terjadi silih berganti belakangan ini, dan mereka juga tidak ragu-ragu dalam menyatakan penolakannya setiap saat terhadap peristiwa yang menyakitkan ini. Karena warga yang menganut agama kristen bersama umat Islam adalah satu komunitas dari sisi sosial, budaya dan peradaban, yang menyatu benang-benangnya dan berpadu ragamnya serta kokoh anasirnya sepanjang zaman dan generasi, sebagaimana mereka juga menyeru untuk mencari penyebab krisis yang terjadi secara gamblang dan jelas, serta berusaha memberikan solusi dalam rangka keluar dari bebragai kondisi ini serta mengembalikan negara menjadi satu kesatuan yang sehat dan prima.

• Berkenaan dengan isu wanita; Ikhwanul Muslimin selama ini telah menjelaskan bahwa jamaah selalu memperjuangkan hak-hak wanita dalam bidang politik, ekonomi dan sosial. ”karena wanita bagian dari laki-laki”. Dan kami menyeru kepada seluruh wanita muslimah untuk memainkan perannya secara umum, tidak menjauh dari masyarakat dan permasalahan umum untuk kebaikan bangsa Arab dan umat Islam.

• Syura (atau demokrasi) adalah wasilah asasi kami, kami bersungguh-sungguh melaksanakannya dan mendukung keberadaannya. Semua institusi dalam pergerakan ini meletakkan syura dan demokrasi sebagai asasnya; bermula dari majelis idarah (tata usaha ) bangsa hingga Maktab Irsyad umum. Ikhwanul Muslimin menegaskan bahwa syura atau demokrasi pada intinya menghormati pandangan pihak lain, dan komitmen dengan pendapat mayoritas yang dijadikan sebagai keputusan untuk semua.

• Berkaitan dengan kekuatan Islam, kelompok, Negara dan partai politik, intelektual dan elit budaya; Ikhwanul Muslimin percaya secara penuh bahwa seluruhnya harus mengambil peran dalam suatu kebangkitan, pembangunan dan reformasi, dan mereka juga harus membuka tangan mereka untuk semua kalangan, dan menolak peminggiran (pengecualian) individu, lembaga atau kelompok dari perannya masing-masing, Mereka menerima adanya multi partai dan kewajiban memberikan kebebasan dalam membentuk partai tanpa ada kekangan dan selama sesuai dengan konstitusi, begitupula mereka percaya adanya masa peralihan kekuasaan melalui pemilu yang bebas dan bersih, karena umat adalah ujung tombak kekuasaan, dan perbaikannya adalah tanggung jawab kita semua tanpa ada pengebirian dan pengecualian.

• Ikhwanul Muslimin meletakkan isu Palestina sebagai prioritas utama dalam berbagai sudut pandangannya dan menganggap isu ini sebagai utaa dan terbesar bagi umat yang harus segera diselesaikan. Dan bumi Palestina dengan kesuciannya dan kedudukan Masjid Al-Aqsa di hatiumat merupakan tanah Arab dan Islam, dan harus memiliki kesungguhan dalam membela isu ini; sehingga menjadi permasalahan pemerintah dan bangsa sehingga bumi Palestina dapat merdeka dan terwujud harapannya. Insya Allah.

• Ikhwanul Muslimin selalu berada disisi umat Islam dan bangsa Arab dalam menyokong dan memberikan dukungan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi dan bersikap secara moderat, bahkan mereka tidak ragu-ragu dalam menyampaikan nasihat kepada semua pemerintah dan institusi Arab atau Islam baik dalam bentuk yang resmi (formal) maupun tidak resmi (non formal). Mereka juga tidak pernah berhenti untuk berkorban demi kemaslahatan umat ketika diperlukan. Mereka juga menyeru negara Arab dan Islam untuk bersatu dan bekerjasama menentang proyek imperialisme, hegemoni Barat dan Zionis, sebagaimana mereka juga menyeru pada kesatuan umat dan menyelesaikan permasalahan dan pertikaian internal di antara negara Arab dan Islam melalui dialog dan bukan dengan senjata. Karena itu kami mengingatkan saudara kami yang ada di Yaman, Sudan, Somalia, Iraq, Lebanon, Afganistan dan Pakistan, bahwa satu-satunya jalan untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan rakyat mereka adalah dengan dialog dan menyepakati bersama jalan yang terbaik untuk bangsa yang mulia ini.

• Adapun sikap kami terhadap sistem global yang dikuasai oleh Amerika dan Barat adalah sangat jelas. Kami tidak bermusuhan dengan negara-negara barat, tetapi kami menentang sistem ini yang mana mereka menuntut adanya demokrasi dan kebebasan untuk rakyatnya namun menafikannya buat kami dan bangsa kami. Negara-negara barat menggunakan kekuatan ekonominya untuk mempengaruhi dan menguasai negara kami dan kebijakan-kebijakannya. Sebagaimana mereka juga menanam dan melindungi Negara Zionis untuk menjadi duri di tubuh bangsa Arab dan umat Islam, memperlakukan isu dan permasalahan kami dengan standar ganda, bahkan berusaha menghancurkan nilai-nilai, budaya dan identitas Islam dengan nilai-nilai barat, begitu pula berusaha menghancurkan dan merusak nilai keimanan dan akhlak di negara kami. Karena itu, Kami menyeru kepada seluruh umat untuk bersatu dalam menghadapi proyek Zionis dan Barat, mengatasi segala perbedaan dan perselisihan, menghentikan kecendrungan fanatisme kelompok, dan menolak segala bentuk agresi atau penjajahan terhadap negara Arab atau Islam, mengoptimalkan perjanjian pertahanan bersama dalam menghadapi kekuatan zhalim dan kesewang-wenangan global.

• Kami menuntut kepada rezim global ini untuk komitmen dengan keadilan dan kebenaran dan menghormati dan menghargai nilai-nilai kebebasan dan keadilan di berbagai penjuru dunia, karena hal tersebut merupakan jaminan bagi terwujudnya keamanan dunia dan kerjasama di antara bangsa-bangsa dunia serta menyebarkan nilai kebebasan dan keadilan di seluruh dunia. Sebagaimana disebutkan dalam hadits nabi saw:

كُلُّكُمْ بَنُو آدَمَ، وَآدَمُ خُلِقَ مِنْ تُرَابٍ

”Kalian semua adalah anak cucu Nabi Adam, dan Adam dicipta dari tanah” (Al-Bazzar).

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

”Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari lelaki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kalian berbagai bangsa dan bersuku-suku, agar kalian saling berkenalan. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah adalah orang yang bertakwa”. (Al-Hujurat:13)

dalam hadits lain juga disebutkan:

فَلَيْسَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ فَضْلٌ، وَلا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ فَضْلٌ، وَلا لأَسْوَدَ عَلَى أَبْيَضٍ وَلا لأَبْيَضَ عَلَى أَسْوَدَ فَضْلٌ إِلا بِالتَّقْوَى

”Bangsa Arab tidaklah lebih mulia dari yang lain (yang bukan arab) dan begitu juga sebaliknya, orang yang berkulit hitam tidaklah lebih mulia dari yang berkulit putih dan begitu juga sebaliknya, kecuali dalam karena ketaqwaannya” (At-Tabarani).

Ikhwah dan akhawat yang mulia…

Sesungguhnya kami memandang masa depan dengan penuh harapan dan kewaspadaan…

Bahwa Harapan adalah slogan bagi orang beriman yang jujur. Dan ia merupakan bekalan kami dalam mengarungi perjalanan yang panjang ini, karena itu beramal merupakan segenap harapan kami. berkasih sayang dan ukhuwwah merupakan wasilah ikhwan untuk menghadapi kesusahan. Sementara berputus asa bukanlah sifat orang yang beriman sebagaimana berdiam diri dan bermalas malasan bukanlah karakter seorang mujahid.

Adapun kewaspadaan adalah sarana untuk menyatukan kami bersama rakyat Mesir, bangsa Arab dan umat Islam, bahkan umat manusia secara keseluruhannya, guna menjelangi masa depan yang lebih baik pada saat dunia ini sedang menghadapi ancaman konflik, wabah virus dan penyakit, dan para saintis merasa prihatin terhadap dunia karena adanya pemanasan global, kemarau dan kering. Yang membawa dunia pada kondisi yang memilukan, berbagai manuver yang salah kaprah yang dilakukan oleh negara super power yang menginginkan adanay individu menguasai manusia lainnya, sehingga hasilnya adalah lautan darah dan jasad yang bergelimpangan di sebagian belahan dunia Islam seperti Afganistan, Iraq, Sudan, Somalia, Lebanon dan Palestina di tambah dengan krisis ekonomi yang tidak putus-putusnya, pada saat ingin menggapai solusi datang lagi permasalahan lain dan mencekiknya; sehingga manusia terus menjalani hidup dalam kerisauan dan rasa cemas terhadap masa depan mereka dan masa depan anak-anak mereka, dan mereka merasa bahwa dibalik kondisi seperti itu ada konspiratornya dan dibalik berbagai kejadian ini ada yang menciptakan dan membuat berbagai krisis.

Ikhwah dan akhawat yang mulia…

Rakyat Mesir, bangsa Arab serta umat Islam bahkan umat manusia seluruhnya meletakkan harapan yang sangat besar kepada kalian, dan kalian –dengan izin Allah- memiliki kemampuan untuk membawa tanggungjawab yang besar ini, mampu menanggung beban yang penuh resiko ini. Bahwa sejarah telah membuktikan berulang kali akan kesabaran, ketabahan, ketetapan pendirian, kerja dan produktivitas kalian walaupun banyak kabar angin yang tersebar tentang kalian, syubhat atas kalian serta kondisi pahit yang selalu mengiringi kalian.

Hadirkanlah kepada dunia akan Islam yang sebenarnya… Islam yang membawa toleransi dan kesederhanaan, Islam yang menghormati keragaman dunia secara keseluruhan… Islam yang menggalakkan untuk saling mengenal dan bekerjasama untuk kebaikan seluruh manusia.

Laluilah semua jalan dan gunakan semua wasilah (sarana) dan wasait (media) untuk menyampaikan dakwah Islam kepada manusia dipenjuru dunia…dan bersungguh-sungguhlah untuk menggapai kebenaran;

وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا

”Dan hadapilah mereka dengan perjuangan yang besar dan bersungguh-sungguh” (al-Furqan: 52).

Yaitu jihad dalam dakwah dan memberikan penjelasan… dengan pena dan lisan… dengan berbagai macam cara dan seni yang jitu dan sarana yang bersih.. dengan berbagai cara untuk menjelaskan hakikat Islam dan menolak syubhat atas kalian.. jadikanlah slogan kalian pada firman Allah:

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (An-Nahl:125)

Dan firman Allah:

وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ

“Dan janganlah kamu berdebat denganAhli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka”. (Al-Ankabut:46)

Didiklah diri kalian dengan nilai dan etika yang murni dan mulia… dan akhlak yang lurus, dan jadilah contoh dan teladan bagi umat manusia. Pimpinlah mereka ke jalan Allah dengan menjadi teladan yang baik dan dengan akhlak yang lurus. bekerjasamalah dengan semua pihak dalam membentuk peribadi dan menyempurnakan akhlak yang mulia.

Bekerjasamalah dengan mereka yang bekerja untuk kebaikan dan taqwa, bahkan bekerjasamalah dengan seluruh orang beriman di seluruh dunia untuk membela kebenaran dan menolak kebatilan, mempertahankan keimanan dan memerangi kekufuran dan atheisme.

Perbaikilah diri kalian dan rumahtangga kalian, bersegeralah melakukan kebaikan untuk dapat memperbaiki kelompok masyarakat. Tetaplah berada disamping orang-orang yang tertindas dan terzhalimi dimana saja mereka berada guna mengembalikan hak yang terampas dan melawan kezhaliman sesama manusia.

Kembalilah kepada Qur’an yang mulia dan Sunnah Rasulullah yang mulia, sirah kehidupan Rasulullah dan dan kehidupan manusia-manusia yang agung dan shalihin. Pelajarilah dan ambillah manfaat darinya serta luruskan dan perbaikilah perjalanan hidup kalian secara kontinyu dan ketahuilah bahwa Allah senantiasa memperhatikan amal kalian dan bukan melihat pada zahir kalian. Dan teruslah berharap akan pertolongan Allah karena ia amatlah dekat;

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ. بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

”Pada hari itu orang-orang beriman bergembira. (Dengan kemenangan yang diberikan Allah). Dia memberi kemenangan kepada sesiapa yang dikehendakiNya dan Dialah Allah Yang Maha Perkasa, lagi Maha Mengasihani.” (ar-Rum: 5)

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

”Dan katakanlah (wahai Muhammad): Beramallah kalian (akan segala yang diperintahkan), maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat apa yang kalian kerjakan dan kelak kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, kemudian Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang kalian telah kerjakan.” (at-Taubah: 105)

وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya”. (Yusuf:21)

Tuesday, January 12, 2010

Penggunaan Kalimah Allah

Salam semua, marilah kita melihat isu penggunaan nama Allah secara yang lebih meluas. Pandangan ini tidak bermakna menafikan dan menidakkan usaha-usaha mereka yang berjuang mempertahankan penggunaan kalimah Allah oleh yang belum Islam atau oleh agama lain di Malaysia ini. Sesungguhnya usaha itu satu usaha yang amat baik dalam menjelaskan sebarang keraguan yang timbul dan berlaku. Dalam masa yang sama kita meyakini bahawa kalimah Allah adalah kalimah yang sememangnya digunapakai dalam agama Islam dan agama-agama Samawi.(ini yang perlu perincian ) Cuma sebagai hamba Allah yang kerdil terkadang terfikir betapa kita bersungguh-sungguh menegakkan penggunaan kalimah dan berjuang mempertahankannya tetapi sejauh mana kita menjadi orang yang bersungguh-sungguh dalam melaksana dan memenuhi tuntutan Allah kepada kita selaku hamba. Sudah bersungguh kah kita beramal , sudah kah kita menjauhi dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Tepuk dada tanya iman... sekadar renungan bersama semoga ianya bermanfaat

Rasulallah pernah bersabda di sana ada 3 ienis tanah.

Jenis yang 1

Tanah yang apabila hujan turun dan membasahi tanah tersebut tetapi dia tidak dapat menakung air dan tidak dapat menumbuhkan sebarang tumbuhan

Jenis yang ke 2

Tanah yang apabila hujan turun ia hanya dapat menakung air tetapi tidak dapat menumbuhkan sebarang tumbuhan

Jenis yang ke 3

Tanah yang apabila hujan turun ia bukan sahaja dapat menakung air tetapi dapat menumbuhkan tumbuhan

Kita BaGaImAnA......./

Jenis 1 -

yang tidak dapat mengambil kebaikan untuk diri kita sendiri dan tidak memberi manfaat pada orang lain

Jenis 2 -

dapat memberi kebaikan untuk diri kita tapi tidak dapat membawakan kebaikan pada orang lain

Jenis 3 -

dapat memberi@membawa kebaikan kepada diri sendiri dan dalam masa yang sama bermanfaat untuk orang lain.

Untuk itu marilah kita menjadi orang yang beriman dan beramal solh dan dalam masa yang sama dapat memberi @ mengajak orang lain untuk sama-sama beramal soleh

LANTAS aTaS Kesedaran ini kita tidak harus mengulangi Sejarah Orang-Orang Yang Rugi

Sejarah Anak Yang Rugi – Kisah anak nabi Nuh, Bapa Nabi dia kufur....

Sejarah Isteri Yang Rugi – Isteri Nabi Nuh dan Nabi Luth

Sejarah Suami Yang Rugi – Kisah Firaun, isteri Mashitoh solihah

Sejarah Bapa Yang Rugi – Kisah Nabi Ibrahim

Tuesday, January 5, 2010

Berkongsi Kejayaan MUSLEH

MUSLEH memperkasa pendidikan Islam

Oleh ZUARIDA MOHYIN
Gambar ZULHAFIZ HANAFIAH

Program Nadwah Pelajar 2009 yang diadakan di Masjid Kuaters KLIA, Sepang telah menerima penyertaan di luar jangkaan.


KEJAYAAN menghimpunkan seramai 1,200 peserta dan pegawai dari sekolah-sekolah jaringannya, Sekolah Islam Adni, Jaringan Sekolah Islam Terpadu, Indonesia dan Yala Islamic College, Thailand pada program Perkhemahan Nasional Kadet Remaja Sekolah MUSLEH,

yang berlangsung Disember lalu merupakan acara paling bersejarah kepada Pusat Pendidikan SRI-SMI Berhad atau lebih dikenali sebagai MUSLEH bagi menutup tirai tahun 2009.

Bahkan diari 2009 yang baru empat hari ditinggalkan ini turut mencatatkan kenangan bermakna apabila pelajar tingkatan lima SMI Hidayah, Johor Bharu, Ishraf Hakim Mohd. Nadzri, telah dinobatkan sebagai Johan dalam Pertandingan Syarahan bagi program Pertandingan Aktiviti Kokurikulum Sekolah-Sekolah Swasta 2009 peringkat Kebangsaan, Ogos lalu.

Selain itu, MUSLEH juga berbangga dengan sambutan yang diterima menerusi Program Nadwah Pelajar 2009 pada Oktober lalu, di mana menerima penyertaan di luar jangkaan apabila semua 14 buah sekolah menengah Islam (SMI) dari seluruh negara iaitu seramai 180 orang.

Sesungguhnya, apabila melihat ikatan silaturahim dan ukhuwah Islamiah sesama Muslim dari dalam dan luar negara tersimpul erat serta penonjolan aktif generasi pelapis, sudah pastinya, usaha memperkasakan sistem pendidikan Islam perlu diarus perdanakan demi melahirkan anak-anak yang berakhlak tinggi dan profesional ke arah membangunkan modal insan.

Pengerusi MUSLEH, Megat Mohamed Amin dalam pertemuan di Pusat Bandar Melawati, Kuala Lumpur, Rabu lepas menjelaskan, MUSLEH adalah sebuah syarikat berhad menurut jaminan yang tidak mensasarkan keuntungan dalam usaha-usaha yang dipelopori olehnya. Bersesuaian dengan maksud MUSLEH iaitu orang yang baik dan yang mengajak orang lain kepada kebaikan

"Peranan sebagai sebuah institusi pendidikan sebenarnya telah bermula semenjak tahun 1985. Bermula dengan Sekolah Rendah Islam (SRI) Hira' di Shah Alam dan kini telah berkembang sehingga 19 buah SRI dan 14 buah SMI di seluruh negara kecuali Melaka, Perlis, Sabah dan Sarawak.

"Pada tahun 1988, pengetua-pengetua ini telah berkumpul dan berbincang dan kata sepakat diperoleh untuk menubuhkan Majlis Guru Besar Sekolah Islam Malaysia (MGBSIM) dan bergerak secara tidak formal. Sehinggalah pada 1996 barulah ia berdaftar dengan Jabatan Pendaftaran Pertubuhan Malaysia (ROS).

"Pada masa sama, di pihak pengetua-pengetua, mereka merasakan perlunya ada satu cara yang lebih efektif. Nak dijadikan cerita, pada seminar pendidikan Islam anjuran Jamaah Islah Malaysia (JIM), salah satu daripada resolusinya ialah menubuhkan satu rangkaian institusi pendidikan Islam. Bertitik-tolak dari situlah, akhirnya tertubuhnya MUSLEH iaitu pada 4 Mei 2000," terang Megat Mohamed yang juga merupakan Pengarah Eksekutif MUSLEH.

Tambah beliau, jika dilihat kepada falsafah dan konsep yang terdapat di MUSLEH, sebenarnya ujar Megat Mohamed ia lebih kurang sama dengan institusi pendidikan Islam yang tumbuh bagai cendawan selepas hujan dewasa ini iaitu; menuju kepada arah yang satu; mencari keredaan Allah dan menghayati Islam.

"Tinggal lagi, kita merasakan perlu mewujudkan satu suasana, persekitaran atau kami panggil biah yang sesuai serta membolehkan konsep dan falsafah serta sistem-sistem ini dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Selain itu, perkara yang sangat penting dalam falsafah pendidikan Islam ini, ia berteraskan konsep akidah at tauhid, sekali gus melahirkan insan rabbani yang berilmu, beriman dan berakhlak mulia serta berkemampuan membentuk kehidupan diri sendiri, masyarakat, negara dan dunia, sebagaimana yang dituntut oleh al-Quran dan as-sunnah.

"Selain dibezakan menerusi konsep dan falsafah di atas, perkara kedua ialah dari segi kemampuan untuk mengoperasikan konsep dan falsafah tersebut. Yang menjadi isu, ramai yang boleh bercakap tetapi untuk menggerakkannya bukanlah sesuatu yang senang. Oleh itu, perkara inilah menjadi tumpuan MUSLEH. Sebagi contoh, dari segi para pendidik.

"Sistem ini perlukan kepada guru-guru atau di sini disebut murobbi yang mampu menyampaikan mesej. Mereka ini bukan sahaja bertanggungjawab untuk mengajar semata-mata tetapi mampu melaksanakan tanggungjawab permentoran/intervensi, rangsangan, tunjuk ajar dan sebagainya. Tidak dapat dinafikan, orang yang mempunyai kriteria sebegini memang susah, terutamanya yang memiliki ciri qudwah hasanah (contoh tauladan yang baik)," tegas Megat Mohamed petang itu.

Lantaran itu, untuk memastikan bahawa para pendidik merupakan murobbi yang dihormati, disayangi serta berkesan dalam menjalankan tanggungjawab, MUSLEH telah menjalankan kursus dan latihan berterusan kepada para pendidik SRI dan SMI. Setelah tamat, mereka diberi Syahadah Perguruan SRI-SMI (SP SRI-SMI).

Begitu juga, penyediaan Sistem Pentaksiran Pelajar MUSLEH (SPPM) yang menggabungkan penilaian holistik dan berterusan. Syahadah SPPM dianugerahkan kepada pelajar-pelajar yang berjaya dalam pendidikan mereka di SRI dan SMI.

MUSLEH mengharapkan, melalui semua proses pengajaran dan pembelajaran dalam sistem ini, akan lahir pelajar-pelajar yang berkelayakan dan berkemampuan untuk menjadi penggerak dan pemimpin dakwah dalam masyarakat.

Mengakui akan cabaran daripada anasir atau pengaruh luar yang lebih merbahaya, maka harapan Megat Mohamed agar diwujudkan kerjasama terutamanya dengan kementerian, agensi-agensi swasta malah semua pihak untuk sama-sama berganding bahu untuk menyelamatkan para pelapis negara ini.

"Hakikatnya, perlu dijelaskan kepada semua pihak akan kepentingan diterapkan falsafah dan pendidikan Islam kepada semua golongan masyarakat tidak mengira, warna kulit, bangsa dan agama dalam melahirkan modal insan.

"Sayangnya apa yang berlaku, ramai yang telah meletak atau melabel terlebih dahulu sebelum terlebih dahulu fahami di sebalik sistem pendidikan Islam itu. Itulah yang menjadi kekangan kepada usaha pemulihan sistem pendidikan negara.

"Untuk itu, MUSLEH amat berhajat untuk berkerjasama dengan kementerian, institusi pendidikan Islam dan bukan Islam di mana pada akhirnya, akan lahir seorang insan yang berguna dan mampu memberi sumbangan kepada pembangunan negara," kata beliau mengakhiri perbualannya.

Thursday, December 24, 2009

Pesanan Mursyidul Am IM

Risalah Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 10-12-2009

Penerjemah:

Abi ANAS

________

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, salawat dan salam ditujukan kepada Muhammad bin Abdullah, Nabi Penutup yang amin, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya hingga hari pembalasan ..

Tidaklah hilang kewibawaan suatu umat sepanjang sejarahnya lalu menjadi kalah, dan tidaklah runtuh suatu peradaban yang telah menyebar kemana-mana lalu menghilang, kecuali karena kondisi bangsanya yang lemah; karena kehilangan kebebasannya, terkekang kehormatannya dan dipalsukan segala keinginannya.

Hingga hari Ini penguasa tiran berusaha melakukan penindasan dengan berbagai macam cara dan sarana, kolonialisme menjajah dengan semua organ-organ dan instrumennya, Fir’aunisme dengan berbagai kekuatan yang mereka miliki; dari penindasan dan tindakan represif, guna menjauhkan umat Islam pada proyek peradaban dan kebangkitannya, yaitu dengan cara melakukan pengebirian dan penjajahan akan kesadaran umat, dan mengubahnya dari kesadaran yang hakiki dan nyata sebagai hak mereka untuk mendapatkan kehidupan yang bebas dan bermartabat, berpartisipasi dalam merekonstruksinya kepada kesadaran palsu, menjadi rabun dan rancu sehingga menjerumuskan umat pada realita yang mengenaskan.

Jika seperti ini kondisi umat kita maka dengan penafsiran apa untuk membacanya:

- Kasus kemarahan dan permusuhan antara kedua bangsa (Mesir dan Al-Jazair), yang keduanya memiliki ikatan agama, satu rumpun, satu bahasa, satu jihad, satu pengorbanan dan satu penebusan, namun dipecahkan dan dicerai beraikan oleh satu pertandingan?!

- Kasus perpecahan dalam tubuh pasukan Palestina yang sedang menghadapi satu musuh yang keji dan telah merampas negerinya, kehormatannya, kesuciannya dan bahkan nafas kehidupannya?!

- Kasus kebutaan yang diderita oleh manusia kebanyakan (buta hati), sehingga tidak mampu melihat dan menyadari akan kondisi tragis dan mengenaskan yang menimpa warga Palestina di Gaza; mereka terkepung dari berbagai sudut baik laut, udara dan darat?!

- Kasus persaingan hidup yang membawa seseorang mudah membunuh saudaranya sendiri seperti di Irak, Pakistan, Somalia dan Yaman?!

- Kasus kebisuan dan kelemahan secara total yang terjadi ditengah bangsa kita dalam menghadapi pemerintah tirani yang mencengkeram keinginannya dan mengkebiri kehidupannya dan masa depannya?!

Permasalahan yang terjadi saat ini bukanlah sekedar untuk memantau keadaan terjadinya degradasi kesadaran bangsa Arab dan umat Islam, namun dengan tujuan berusaha untuk menghentikan dan mensikapi pengaruh buruk yang telah menjadi ancaman bagi kemanusiaan secara keseluruhan, tidak ada perbedaan antara Muslim dan Kristen, Arab dan Barat.

Dan pada selanjutnya tidak mungkin dapat dipisahkan adanya pertumbuhan kesadaran negatif ditengah umat kita terhadap eksistensi bangsa Arab dan dunia Islam dengan pertumbuhan kesadaran negatif yang anti Islam di tengah masyarakat Barat. Karena itulah yang mendorong masyarakat barat melakukan penolakan jilbab bagi wanita Muslim yang tinggal di komunitas mereka, dan menganggapnya sebagai budaya yang bertentangan dengan budaya mereka, pelarangan azan, atau adanya demonstrasi menentang Islam karena dianggap sebagai agamanya Osama Bin Laden saja!.

Tanggungjawab Media

Tidak ada keraguan di dalamnya bahwa pusat dan poros penyadaran diri sangat berkaitan dengan tanggung jawab media dan perannya, terutama pada era media menjadi poros yang mampu mengendalikan pikiran bangsa dan mengarahkannya, jika tidak bagaimana mungkin sebuah pertandingan sepak bola dapat menjadi pertempuran antara dua negara Arab dan Islam?! Dengan logika apa untuk dapat menjelaskan terjadinya perubahan dari loyalitas kepada Islam menjadi jargon kosong akan nilai-nilai persatuan di tengah umat yang merupakan satu tubuh. Terjadinya saling membunuh satu sama lain seperti di Irak, Pakistan, Somalia, dan saling mengintai di Yaman, tidak memberikan pembelaan terhadap warga Palestina?!

Mengapa terjadi demonstrasi di Barat hanya untuk melakukan advokasi (pembelaan) terhadap hewan mengalami kepunahan namun disisi lain tidak ada yang mau tergerak untuk membela warga Palestina yang terbunuh di bawah penindasan dan kekejaman Zionis? Apa yang mendorong masyarakat pendukung kebebasan dan kemerdekaan, namun mereka membunuh Marwa El-Sherbini hanya karena dirinya seorang Muslimah yang mengenakan jilbab?!

Bahwa inti dari tuduhan adalah satu dari setiap jawaban pada setiap tanda tanya yang lalu, dan mengacu pada media yang telah membuat pikiran dan merekayasa kesadaran bahkan kadang-kadang mampu merubah dari sebuah benteng pemikiran hingga menjadi belati yang mampu membunuh dan menikam.

Bahwa Tanggung jawab media di negara kita berlipatganda oleh karena tabiat fase yang sedang dilalui oleh umat kita dari target internal melalui adanya penindasan dan eksternal kita melalui kolonialisme, karena itu yang diperlukan dari media adalah:

Pertama:

Memperkuat dan membangkitkan keimanan yang lemah dan obat dalam hati umat kepada agama yang mulia; mampu menyatukan umat bukan memecah belah mereka.

Kedua:

Membimbing kebingungan umat terhadap musuh nyatanya yang selalu melakukan pengintaian, merampas sumber daya alamnya dan mendiskriminasi akhlaknya, peradabannya bahkan eksistensinya.

Ketiga:

Membangkitakan semangat sikap positif dan perlawanan (perjuangan), dengan memberikan perbedaan antara perlawanan bersenjata terhadap penjajahan dan perlawanan terhadap tirani secara damai.

Keempat:

Menolak berbagai syubhat yang berkembang yang mengarah Islamphobia, menampakkan hakikat sebenarnya yangjauh dari gambaran keterbelakangan dan terorisme yang mengepung dan mengitari umat di dalamnya karena media Barat, begitu pula menampilkan gambaran Islam yang sebenarnya sebagai agama yang komprehensif dan menyeluruh dan menyeru seluruh manusia untuk mendapatkan keamanan, ketenangan dan kedamaian, kebenaran dan keadilan serta kebebasan. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وأُنثَى وجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Al-Hujurat: 13).

Hakikat Kesadaran:

Yang kami maksud dengan kesadaran ini adalah ruh (spirit) yang harus diterapkan dalam tubuh setiap Muslim:

- Memahami hakikat kedudukan umat yang telah dianugrahkan kemuliaan oleh Allah. Allah berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ

“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dibangkitkan untuk umat manusia” (Ali Imran:110).

- Tabiat shibghah reformasi (perbaikan) yang harus dicelupkan ke dalam ruh generasi umat ini pada semua tingkat perbaikan, tidak ada pembedaan antara apa yang terjadi dari reformasi ekonomi, politik, moral atau sosial, yang digambarkan oleh Allah akan jati diri umat ini,

تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

“Mengajak pada yang Ma’ruf dan mencegah kemungkaran” ( Ali Imran: 110).

- Karakter manhaj ini yaitu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Para Rasul-Nya dan hari akhir, keimanan yang tidak pernah bercampur rasa gentar dan keraguan, keyakinan yang tidak akan pernah luntur, dan Jihad di jalan Allah dengan segala harta yang dimiliki:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar”. (Al-Hujurat: 15).

Kesadaran inilah yang menjadi jalan dan landasan utama untuk memperkokoh keimanan umat ini, terdapat kekuatan ruh dan kelurusan akhlak di dalamnya. Namun ketika hal tersebut hilang dari tubuh Islam maka akan datang kekuatan materi menguasainya dari berbagai sisinya.

Bahwa keimanan kita harus didasarkan pada ajaran tentang kesadaran muslim terhadap aqidahnya, lalu mengirinya dengan kesadaran untuk melakukan agenda reformasi yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dalam dakwah Ikhwanul Muslimin, Imam As-Syahid Hasan Al-Banna dalam risalahnya berkata:

ولا معنى لإيمان لا يتبعه عمل، ولا فائدة في عقيدة لا تدفع صاحبها إلى تحقيقها والتضحية في سبيلها

“Tidaklah berarti suatu keimanan yang tidak diikuti oleh tindakan, dan tidaklah bermanfaat suatu keyakinan yang tidak mendorong pemiliknya untuk mengaktualisasikannya dan berkorban di jalannya.”

Karena itu, tidak bermanfaat kesadaran umat terhadap hak-haknya yang tidak berfokus pada akidah yang mampu menggerakkannya dan membakar ruh guna mencari kehendak untuk berubah, sebagaimana tidak ada harganya kesadaran yang hanya sekedar teori, hanya terbatas pada percakapan di café-cafe dan forum sehingga tidak mampu memperluas semangat gerak umat, seharusnya semua yang ada didalamnya terdapat kebenaran untuk mendekatkan diri kepada pemilik kebenaran (Allah SWT), dan katiak berada dijalan mencapai ridha-Nya maka selainnya akan menjadi hina, dan dengan demikian tidak ada perbedaan dalam kesadaran berdasarkan aqidah antara pegawai atau petani, politikus atau akademisi di universitas; karena setiap orang dihadapan kesadaran pada hak-haknya adalah sama.

Dan lain sebagainya dari berbagai pemahaman terhadap Islam dan ideology yang diyakini oleh Ikhwanul Muslimin sebagai bagian dalam memahami hakikat keimanan yang mendorong pemiliknya dari umat yang awam hingga kepada pemimpin syuhada Khalifah umat Islam Umar dalam sebuah resolusi khususnya untuk membatasi mahar, lalu beliau tarik kembali keputusannya dan tidak ditemukan dalam dirinya rasa kesal dan berat untuk tunduk pada kehendak rakyat yang sadar akan hak-haknya dan meninggalkan keteladan yang baik sepanjang sejarahnya; pada saat ada kewajiban kesadaran umat akan pentingnya pendapat dalam membuat keputusan politik; maka penyerunya harus memerintahkan (sebagai perangkat media akan peristiwa tersebut) untuk berputar mengelilingi jalan sambil menyeru:

أصابت المرأة وأخطأ عمر

“Benarlah wanita itu dan Umar yang keliru”

Sementara kenyataan buruk yang dialami umat kita saat ini, maka keimanan yang hakiki dan tidak setengah-setengah adalah impian yang diharapkan.. keimanan yang terpokus pada umat sangatlah membutuhkan kewaspadaan, kesadaran dan gerak, dan pada saatnya akan menciptakan kesadaran yang menghilangkan keputusasaan, merubah kemampuan menuju perubahan, dan berjalan menuju kebaikan; karena iman sangat bertentangan dengan putus asa, mampu membakar semangat dan antusiasme, dan bahkan mampu menghadirkan kemauan untuk berkorban dan bekerja guna mencapai perubahan yang diinginkan .. Namun disisi lain, iman yang kokoh -sebagai sunnatullah- pasti akan menghadapi berbagai rintangan dan hambatan dari sebuah tirani; guna membangun system sosial yang dilindungi pemerintah dengan penuh kesetiaan pada negaranya dan melindungi hak-hak bangsa yang memiliki kesadaran yang menyatu dalam satu kata, azimah yang bergelora dan iman yang kuat.

Untuk para ikhwan…

Wahai para ikhwan dimana saja kalian berada… ketahuilah bahwa kesadaran akan hakikat peran kalian, kesucian dakwah kalian dan keagungan misi dan tujuan kalian; mengharuskan dari kalian menjadi pembawa bendera kesadaran yang hakiki dalam rangka menghadapi kepalsuan dan pemalsuan, tidak ada pengecualian dari kalian; baik kelompok kecil, pegawai atau seorang ibu rumah tangga, semuanya dihadapan tanggungjawab akan masa depan adalah sama, dan semuanya memiliki posisinya sendiri guna dapat bergerak di dalamnya, dan panggilan dari lingkungan kalian adalah milik kalian, maka dari itu gunakanlah kesempatan yang baik tersebut dan jangan menyia-nyiakannya, tempatkanlah umat manusia bersama kalian dengan baik. Dan tidaklah kita melihat adanya kisah nyata seorang warga Yasin kacuali untuk menghadang rintangan dengan cara yang benar dihadapan seluruh komponen bangsa:

وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ

“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”. (Yasin:20)

Hendaknya Kalian dan umat manusia bersama-sama memahami akan tabiat tahapan yang mengiringi kehidupan umat kita; cukuplah bagi kita merujuk pada halaman 31 dari buku “Yudaisme,” dari seorang peneliti “Israel Shahak,” yang menyebutkan pendapat seorang jenderal “Gazit Shlomo;” Seorang mantan komandan militer intelijen Zionisme, dan yang pernah menetapkan akan peran entitas Zionis di daerah (lokasi geografis Israel di tengah-tengah bangsa Arab Timur Tengah – Muslim; yang menjadikan kemampuan, “Israel” sebagai pengawal stabilitas di seluruh negara-negara sekitarnya, perannya adalah melindungi rezim yang ada; untuk mencegah terjadinya transformasi radikal atau menghentikannya, dan menghadang adanya penyebaran dan meluasnya antusiasme (semangat) fundamentalisme agama, dan untuk tujuan ini “Israel” berusaha mencegah terjadinya perubahan yang melampaui batas “Israel”, yang menganggap perubahan tidak mampu dibendung, dan sampai batas adanya perasaan adanya keterpaksaan menggunakan segala kekuatan militernya untuk mencegah mereka, atau menghadangnya. ”
Jika ini adalah visi Zionis, maka peran kalian wahai Ikhwanul Muslimin adalah membangkitkan kesadaran umat dan berusaha menghadapi tipu daya mereka dalam rangka memenuhi panggilan Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إلَى الأَرْضِ

“Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?” (At-Taubah:38)

Ini adalah panggilan untuk memenuhi panggilan perang dengan damai; untuk merumuskan kembali kesadaran umat yang sepadan dengan kondisi dan tabiat marhalah.. berhati-hatilah dari kemalasan untuk menunaikan risalah sehingga ada kaum lain yang menggantikan posisi kalian

إلا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ويَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ولا تَضُرُّوهُ شَيْئًا واللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At-Taubah:39)

Karena itu bekerjalah, berjalanlah dan teguhkanlah diri kalian, dan yakinlah terhadap masa depan umat ini.. bahwa Allah akan mewariskan bumi ini kepada siapa saja yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya yang shalih

وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imran:139)

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (Al-Ankabut:69)

فاللهم اجعلنا ممن يعي ويوعي فترتفع رايات عزِّ أوطانه في الدنيا ويكون من أهل الجنة في الآخرة

Ya Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang sadar dan diberikan kesadaran, sehingga mampu meninggikan bendera kemuliaan bangsanya di dunia dan menjadi bagian dari penghuni surge di akhirat kelak…

Dan akhir doa kami adalah bahwa segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam semata.


http://www.al-ikhwan.net/umat-islam%E2%80%A6-antara-kesadaran-hakiki-dan-kesadaran-palsu-3381/

Sunday, December 20, 2009

Hijrah Sebuah Kehidupan

27 tahun yang lalu, aku berusia 16 tahun....Aku adalah seorang anak dari sebuah keluarga besar , antara keluarga yang dihormati dikampungku kerana latarbelakang datuk dan ayah yang selalu menjadi tempat rujukan , tempat orang mengadu hal tentang kehidupan dan sebagainya. Masih segar dalam ingatanku , wajah-wajah yang sering berkunjug kerumah mengadu pelbagai kisah suka duka mereka jika masalah diminta dinasihati, jika pergaduhan minta diberi penyelesaian dan sebagainya. Aku selalu melihat keadaan ini sebagai satu yang amat bermakna kerana secara tidak langsung aku belajar sesuatu darinya. Secara tidak langsung juga aku belajar dalam diam dan kebolehan ini kuwarisi walaupun tidak sehebat ayahku. Sekitar penghujung tahun 70an atau awal 80an ketika itu aku tidak nampak sebarang kecacatan pada keluarga ini kerana semua orang mengiktiraf latarbelakang keluarga ku sebagai keluarga yang baik, atau lebih mudah istilahnya keturunan baik-baik.
Aku ingat lagi emak sentiasa berpesan agar jaga nama baik keluarga, jangan buat kerja yang tak baik, yang boleh merosakkan nama keluarga dan sebagainya.

Ketika itu kehidupanku banyak habis di padang sekolah. Kegilaan ku pada ketika itu adalah pada satu permainan , menjadikan aku sanggup hadir ke sekolah untuk latihan walaupun hari Ahad. ( Waktu cuti ). Aku masih ingat lagi setiap hari aku pasti terpacak dipadang untuk latihan, tanpa mengira waktu. Yang pasti habis sahaja waktu sekolah aku akan bergegas siapkan kerja sekolah , kemudian langsung ke surau sekolah, untuk sembahyang dan sampai waktunya aku turun ke padang.


Rutin ini berterusan dan aku akan sampai kerumah sebelum lewat petang(maghrib). Terkadang keletihan menjadikan aku tertinggal solat isya'. Aku sanggup dileteri, dimarahi ibu ayah kerananya. Apatah lagi dalam pasukan sekolah itu akulah satu-satunya pemain yang terpilih untuk latihan pemilihan peringkat negeri.Lagi menjadikan aku bersemangat. Tiada kawan-kawanku yang terpilih..tapi aku terpilih.....aku semakin seronok dan sukar tinggalkan permainan ini. Adakalanya ayahku melarang untuk pergi kerana cuaca yang tak berapa mengizinkan. Aku tak kisah, aku pergi juga itulah semangat ku ketika itu. ...pernah aku di rotan sebab keluar rumah walaupun ayah tak benarkan... Sebab pada ketika itu aku tahu bahawa aku tak buat benda tak baik...aku main dan aku bersungguh untuk berjaya...Itulah persepsi aku ketika itu yang pastinya berbeza dengan persepsi ayahku.......

Yang pastinya sembahyang tetap sembahyang tetapi pakaian mu bagaimana.? Pernah satu ketika dalam kelas Pendidikan Islam di sekolahku, ustazah R dengan kelembutan bahasanya menegur pelajar-pelajar mengenai aurat. Kata-katanya masih ku ingat, ....sesiapa yang tidak menutup aurat Allah tidak terima amalannya. Bingkas aku bangun ketika itu minta ustazah R justify mengapa tak diterima amalnya, kebolehan berhujjah pada ketika itu yang ada pada diriku menjadikan aku seorang yang berani berdebat. Aku ingt lagi akhir pada sesi tersebut ustazah R hanya diam saja. Apakah aku menang ...apakah aku menang...?...... ya Allah, ampunkanlah aku ya Allah. Kejahilanku menjadikan aku sombong dengan pandanganku.

Tapi ya Allah aku sering terpegun dan rasa bertuah kerana latarbelakang keluarga yang sentiasa jadi tempat rujukan. Datuk ..disebelah ibu...... Imam Masjid........ Datuk sebelah ayahku Ketua Kampung yang disegani. Isteri-isteri mereka pun tak menutup aurat, semua pun berpakaian sopan, semuapun tak pernah tinggal solat, semuapun baik-baik, semuapun suka bantu orang, semuapun akan menutup kepala dengan selendang bila keluar dari rumah. Jadi mana bisa aku terima kata-kata tak tutup aurat tak di terima amal.

Tambahan pula ketika itu aku ahli sukan yang sentiasa dengan "skirt pendek" dan " tshirt" tak pernah pulak ibubapa ku kata salah dsb. Jadi memang aku tak dapat terima kata-kata ustazah R. Lagipun aku yakin aku tak buat benda2 tak baik aku...main sukan, aku masih sembahyang. Ahh biarlah ustazah tu dia bukan tau.....Jahilnya aku,ya Allah...

Tuhan maha kaya, maha pengasih lagi maha penyayang.......Segala-galanya berakhir dan terhenti apabila ayah ku menyahut panggilan Illahi. Ketika itu aku mengambil masa untuk menerima kenyataan dan hakikat bahawa ayahku telah tiada lagi dan kehilangannnya suatu yang tidak terjangkau di pemikiran dan tidak terduga sama sekali. Dalam masa tak sampai 24 jam aku kehilangan.......ayah , ya ayah..simbol keluarga yang amat bermakna. Kehilangan ayahku menjadikan aku lebih matang dan bertanggungjawab, kerana pada ketika itu yang berada di rumah akulah yang paling tua. Kakak dan abang semua belajar di tempat lain... Aku akhirnya Allah gerakkan sebagai anak yang perlu mengurus segala keperluan . Ibuku pengalaman hidupnya dia tak pernah mengurus pembelian barang, bayar bil dsb semuanya ayahku...... Pemergian ayahku benar-benar tamparan dan ujian hebat pada ibuku. Aku akhirnya akur inilah masaku untuk bantu ibu. Urusan surat menyurat ayah, urusan pencen dan macam-macam aku belajar satu persatu, berjumpa kerani sekolah, urus surat ke Jabatan semuanya pengalaman yang amat bermakna......membawa aku menerima hakikat segalanya lebih penting dari sukan dan permainan yang merupakan seolah-olah nyawa padaku sebelum ini. Aku tinggalkan segala keseronokan , kemegahan, pujian dan segalanya bila ku lalui ujian kehilangan ayah. Aku terpanggil untuk menunaikan tanggungjawab. Yang pastinya selepas ketiadaan ayahku satu-satu ujian datang pada keluargaku......aku belajar erti kesusahan dan menghargai banyak perkara....yang mungkin tak dapat ku kongsikan disini.

Tapi angin perubahan bisa mengubah manusia. Satu ketika aku memperolehi tawaran keluar negara. Dua orang dari sekolahku yang menerima tawaran tersebut. Tawaran ku terima amat membanggakan ibuku, ketika itu ayahku sudah pergi meninggalkanku lebihkurang 3 bulan sebelumnya. Tetapi tak tahulah mengapa aku menolak tawaran tersebut atas alasan nenek ku tak beri, aku masih ingat lagi 7 panel penemuduga semuanya mentertawakan aku apabila keluar alasan nenek tak kasi. Dua kali aku diminta mengesahkan betul ni anda tak terima , kami kena kasi tawaran lainlah...... dalam negeri.Automatik kami tempatkan kamu di negeri P. Itulah kata-kata yang terungkap yang akhirnya membawa aku belajar disini.

Disinilah segalanya bermula....Disinilah aku melihat mengenali Cikgu Khairul , kak akiah individu yang banyak mengambil berat tentang ku semasa di SMS begitu juga sahabat2ku. Disinilah aku mengenali tarbiah, disinilah aku melihat islam dan kasih sayang, di sinilah aku lihat pengorbanan sahabat, disinilah aku rasai manisnya bersahabat dan manisnya kehidupan da'awah. disinilah juga aku melihat zuhudnya sebuah kehidupan , disini juga aku melihat erti pengorbanan dalam dakwah apabila orang lain itu lebih diutamakan walaupun kehidupannya tidak sesenang mana. Banyak sangat jasa dan pengorbanannya yang tak dapat ku tulis disini. Di sinilah segala-galanya bermula............Perjalanan ku teruskan sehingga aku bertemu lebih ramai sahabat-sahabat yang sama pemikiran yang sama hala tuju dan disini juga aku terus berusaha memperbaiki diri dan beramal dengan kata-kata perbaikilah dirimu dan serulah orang lain, juga kata-kata azimat " Sampaikanlah daripadamu walaupun sepotong ayat"

Kehidupan lampau telah ku tinggalkan demi mencari keredhaanMu. Aku berhijrah demi mencari redhaMu ya Allah. Tidak bererti kemahiran dan pengalaman lampau ku tidak bermakna. Bagi seorang jurudakwah kemahiran dan pengalaman lampau adalah suatu yang bermakna yang pasti aku manfaatkan diruang dan ketika memerlukan.

Kelebihan dalam sukan umpamanya nyata menjadi faktor yang menjadikan aku kurang kekok untuk bersama remaja "so called " bermasalah ...kerana aku telah mendahului mereka satu ketika dahulu. Ianya bukan satu kebanggaan dan bukan juga satu kebetulan ...tetapi ianya merupakan satu amanah yang mesti aku laksanakan untuk bersama-sama membawa remaja ini ke arah kebaikan. Remaja hari ini pasti lebih banyak ujian dan cabaran kerana capaian-capaian kepada sumber yang pelbagai . Masalah pelbagai S perlu dilihat sebagai cabaran kepada remaja...Screen, Sources, Sex dan Surrounding

Aku selalu ingatkan diriku dan sahabta2ku untuk menangani remaja hari ini ......kita juga perlu meremajakan diri kita walaupun kita kini telah berusia mengahmpiri separuh abad. Aku juga selalu berpesan pada anakku jangan lihat kawan-kawan bermasalah sebagai masalah...tetapi lihatlah mereka sebagai aset dakwah. Mereka mungkin tidak pernah lalui seperti apa yang kakak dan adik lalui...Untuk itu beri ruang pada mereka........ bersikap positiflah.... kepada mereka........ berharap dan berserahlah pada Allah agar suatu hari mereka juga akan berubah.


Ya Allah ......Betapa dalam hidup ini ........tika pintu hati ini diketuk...dengan ketukan iman dan sentuhan sabar dan kasih sayang bisa merubah seorang manusia ..........beransur-ansur membina dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. aku dapat rasakan aku 23 tahun yang lalu(ketika itu(20/21 tahun) adalah jauh berbeza dari aku 27 tahun yang lalu(16/17thn).....semuanya kerana tarbiah ini....

27 tahun satu tempoh yang telah lama ku tinggalkan namun aku selalu insaf dan bersyukur kerana Allah telah menggerakkan hatiku untuk berubah menjadi bukan sahaja manusia baik tetapi manusia baik yang beriman dan tunduk kepada Allah insyaAllah......Terkadang .....aku bimbang dengan ujian dan dugaan yang menggugat kesungguhan dan keikhlasan. Aku juga manusia biasa ........Adakalanya terlalai, alpa dan hanyut dengan ujian dan dugaan disekeliling . Ya Allah kuatkan azamku, tetapkan iman ku, jadikan aku orang yang istiqamah dan jangan jadikan aku orang yang lalai , cintakan dunia dan panjang angan-angan .

Ya Allah izinkan aku untuk berada terus di atas jalan ini, menjadi orang yang istiqamah dalam amal, menjadi orang yang sentiasa ikhlas dalam amal dan menjadi sebahagian daripada penolong agamaMu......ya Allah

Ya Allah kau berkatilah kehidupan mereka yang memperkenalkan tarbiah ini kepada kami, kau panjangkan umur mereka, Lapangkanlah kehidupan mereka selamatkanlah perjalanan hidup mereka di dunia dan akhirat dan anugerahkanlah syurga buat mereka ya Allah.

Doa dan harapanku , semoga puteri-puteriku Anfal dan Nurul Fatihah akan melalui perjalanan hidup yang lebih baik dari apa yang telah aku lalui...dan aku ya Allah telah berjanji pada diriku sendiri untuk mewakafkan mereka pada jalan da'awah ini.............Anfal dan Nurul Fatihah andai kau baca coretan ini , erti hijrah bagi sebuah kehidupan seorang insan yang bernama ibu ...kau fahamilah itulah kehidupan kita...teruskan usaha-usaha memperbaiki diri dan menyeru orang lain di mana sahaja kita berada. Walau penat, ...walau sibuk...walau waktumu terbatas ingatlah teladanilah pengorbanan Rasulullah yang membolehkan kita berada seperti ini hari ini. Ambillah iktibar dari perjalanan hidup Rasullullah dan para sahabat baginda dalam mengatur dan mencorak langkah mendatang...Perjalanan hidup kita masih jauh......cita-cita kita melihat deen Allah tertegak di atas mukabumi ini pasti akan berlaku. Kerana itu janji Allah dan janji Allah adalah benar dan pasti benar. Yang tidak pastinya adalah kita, berapa lama lagi usia kita, berapa panjang lagi masa kita menghela nafas dimukabumi ini, berapa lama lagi kita dapat menghirup udara segar sebelum kembali kepada Allah. Berapa lama lagi kita dapat melaksanakan usaha da'awah ini, itu yang itu kita tidak pasti....Yang pastinya mati, mati itu suatu yang pasti, yang tak pastinya bila....?Untuk itu kerana semua ini tidak pasti maka kita perlu memastikan hari-hari dalam kehidupan kita adalah sentiasa lebih baik dari hari sebelumnya.
Semoga semangat hijrah dan pengorbanan Rasulullah dan para sahabat dapat memberi kekuatan dan dorongan untuk aku terus beramal sehingga aku bertemu dengan Allah.. Benarlah nasihat seorang ustaz yang aku homati, andaikata semangat diri berkurang, dugaan dalam beramal bacalah kisah-kisah perjuangan Rasulullah dan para sahabat........pasti semangat itu akan datang semula, kekuatan diri dapat di bina........Jazakallah ustaz atas nasihat yang amat bermanfaat. Terima kasih Allah kerana masih sayang pada hambaMu yang kerdil ini................jangan kau tarik nikmat ini ya Allah

Video Sang Semut