Thursday, December 24, 2009

Pesanan Mursyidul Am IM

Risalah Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 10-12-2009

Penerjemah:

Abi ANAS

________

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, salawat dan salam ditujukan kepada Muhammad bin Abdullah, Nabi Penutup yang amin, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya hingga hari pembalasan ..

Tidaklah hilang kewibawaan suatu umat sepanjang sejarahnya lalu menjadi kalah, dan tidaklah runtuh suatu peradaban yang telah menyebar kemana-mana lalu menghilang, kecuali karena kondisi bangsanya yang lemah; karena kehilangan kebebasannya, terkekang kehormatannya dan dipalsukan segala keinginannya.

Hingga hari Ini penguasa tiran berusaha melakukan penindasan dengan berbagai macam cara dan sarana, kolonialisme menjajah dengan semua organ-organ dan instrumennya, Fir’aunisme dengan berbagai kekuatan yang mereka miliki; dari penindasan dan tindakan represif, guna menjauhkan umat Islam pada proyek peradaban dan kebangkitannya, yaitu dengan cara melakukan pengebirian dan penjajahan akan kesadaran umat, dan mengubahnya dari kesadaran yang hakiki dan nyata sebagai hak mereka untuk mendapatkan kehidupan yang bebas dan bermartabat, berpartisipasi dalam merekonstruksinya kepada kesadaran palsu, menjadi rabun dan rancu sehingga menjerumuskan umat pada realita yang mengenaskan.

Jika seperti ini kondisi umat kita maka dengan penafsiran apa untuk membacanya:

- Kasus kemarahan dan permusuhan antara kedua bangsa (Mesir dan Al-Jazair), yang keduanya memiliki ikatan agama, satu rumpun, satu bahasa, satu jihad, satu pengorbanan dan satu penebusan, namun dipecahkan dan dicerai beraikan oleh satu pertandingan?!

- Kasus perpecahan dalam tubuh pasukan Palestina yang sedang menghadapi satu musuh yang keji dan telah merampas negerinya, kehormatannya, kesuciannya dan bahkan nafas kehidupannya?!

- Kasus kebutaan yang diderita oleh manusia kebanyakan (buta hati), sehingga tidak mampu melihat dan menyadari akan kondisi tragis dan mengenaskan yang menimpa warga Palestina di Gaza; mereka terkepung dari berbagai sudut baik laut, udara dan darat?!

- Kasus persaingan hidup yang membawa seseorang mudah membunuh saudaranya sendiri seperti di Irak, Pakistan, Somalia dan Yaman?!

- Kasus kebisuan dan kelemahan secara total yang terjadi ditengah bangsa kita dalam menghadapi pemerintah tirani yang mencengkeram keinginannya dan mengkebiri kehidupannya dan masa depannya?!

Permasalahan yang terjadi saat ini bukanlah sekedar untuk memantau keadaan terjadinya degradasi kesadaran bangsa Arab dan umat Islam, namun dengan tujuan berusaha untuk menghentikan dan mensikapi pengaruh buruk yang telah menjadi ancaman bagi kemanusiaan secara keseluruhan, tidak ada perbedaan antara Muslim dan Kristen, Arab dan Barat.

Dan pada selanjutnya tidak mungkin dapat dipisahkan adanya pertumbuhan kesadaran negatif ditengah umat kita terhadap eksistensi bangsa Arab dan dunia Islam dengan pertumbuhan kesadaran negatif yang anti Islam di tengah masyarakat Barat. Karena itulah yang mendorong masyarakat barat melakukan penolakan jilbab bagi wanita Muslim yang tinggal di komunitas mereka, dan menganggapnya sebagai budaya yang bertentangan dengan budaya mereka, pelarangan azan, atau adanya demonstrasi menentang Islam karena dianggap sebagai agamanya Osama Bin Laden saja!.

Tanggungjawab Media

Tidak ada keraguan di dalamnya bahwa pusat dan poros penyadaran diri sangat berkaitan dengan tanggung jawab media dan perannya, terutama pada era media menjadi poros yang mampu mengendalikan pikiran bangsa dan mengarahkannya, jika tidak bagaimana mungkin sebuah pertandingan sepak bola dapat menjadi pertempuran antara dua negara Arab dan Islam?! Dengan logika apa untuk dapat menjelaskan terjadinya perubahan dari loyalitas kepada Islam menjadi jargon kosong akan nilai-nilai persatuan di tengah umat yang merupakan satu tubuh. Terjadinya saling membunuh satu sama lain seperti di Irak, Pakistan, Somalia, dan saling mengintai di Yaman, tidak memberikan pembelaan terhadap warga Palestina?!

Mengapa terjadi demonstrasi di Barat hanya untuk melakukan advokasi (pembelaan) terhadap hewan mengalami kepunahan namun disisi lain tidak ada yang mau tergerak untuk membela warga Palestina yang terbunuh di bawah penindasan dan kekejaman Zionis? Apa yang mendorong masyarakat pendukung kebebasan dan kemerdekaan, namun mereka membunuh Marwa El-Sherbini hanya karena dirinya seorang Muslimah yang mengenakan jilbab?!

Bahwa inti dari tuduhan adalah satu dari setiap jawaban pada setiap tanda tanya yang lalu, dan mengacu pada media yang telah membuat pikiran dan merekayasa kesadaran bahkan kadang-kadang mampu merubah dari sebuah benteng pemikiran hingga menjadi belati yang mampu membunuh dan menikam.

Bahwa Tanggung jawab media di negara kita berlipatganda oleh karena tabiat fase yang sedang dilalui oleh umat kita dari target internal melalui adanya penindasan dan eksternal kita melalui kolonialisme, karena itu yang diperlukan dari media adalah:

Pertama:

Memperkuat dan membangkitkan keimanan yang lemah dan obat dalam hati umat kepada agama yang mulia; mampu menyatukan umat bukan memecah belah mereka.

Kedua:

Membimbing kebingungan umat terhadap musuh nyatanya yang selalu melakukan pengintaian, merampas sumber daya alamnya dan mendiskriminasi akhlaknya, peradabannya bahkan eksistensinya.

Ketiga:

Membangkitakan semangat sikap positif dan perlawanan (perjuangan), dengan memberikan perbedaan antara perlawanan bersenjata terhadap penjajahan dan perlawanan terhadap tirani secara damai.

Keempat:

Menolak berbagai syubhat yang berkembang yang mengarah Islamphobia, menampakkan hakikat sebenarnya yangjauh dari gambaran keterbelakangan dan terorisme yang mengepung dan mengitari umat di dalamnya karena media Barat, begitu pula menampilkan gambaran Islam yang sebenarnya sebagai agama yang komprehensif dan menyeluruh dan menyeru seluruh manusia untuk mendapatkan keamanan, ketenangan dan kedamaian, kebenaran dan keadilan serta kebebasan. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وأُنثَى وجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Al-Hujurat: 13).

Hakikat Kesadaran:

Yang kami maksud dengan kesadaran ini adalah ruh (spirit) yang harus diterapkan dalam tubuh setiap Muslim:

- Memahami hakikat kedudukan umat yang telah dianugrahkan kemuliaan oleh Allah. Allah berfirman:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ

“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dibangkitkan untuk umat manusia” (Ali Imran:110).

- Tabiat shibghah reformasi (perbaikan) yang harus dicelupkan ke dalam ruh generasi umat ini pada semua tingkat perbaikan, tidak ada pembedaan antara apa yang terjadi dari reformasi ekonomi, politik, moral atau sosial, yang digambarkan oleh Allah akan jati diri umat ini,

تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

“Mengajak pada yang Ma’ruf dan mencegah kemungkaran” ( Ali Imran: 110).

- Karakter manhaj ini yaitu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Para Rasul-Nya dan hari akhir, keimanan yang tidak pernah bercampur rasa gentar dan keraguan, keyakinan yang tidak akan pernah luntur, dan Jihad di jalan Allah dengan segala harta yang dimiliki:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar”. (Al-Hujurat: 15).

Kesadaran inilah yang menjadi jalan dan landasan utama untuk memperkokoh keimanan umat ini, terdapat kekuatan ruh dan kelurusan akhlak di dalamnya. Namun ketika hal tersebut hilang dari tubuh Islam maka akan datang kekuatan materi menguasainya dari berbagai sisinya.

Bahwa keimanan kita harus didasarkan pada ajaran tentang kesadaran muslim terhadap aqidahnya, lalu mengirinya dengan kesadaran untuk melakukan agenda reformasi yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dalam dakwah Ikhwanul Muslimin, Imam As-Syahid Hasan Al-Banna dalam risalahnya berkata:

ولا معنى لإيمان لا يتبعه عمل، ولا فائدة في عقيدة لا تدفع صاحبها إلى تحقيقها والتضحية في سبيلها

“Tidaklah berarti suatu keimanan yang tidak diikuti oleh tindakan, dan tidaklah bermanfaat suatu keyakinan yang tidak mendorong pemiliknya untuk mengaktualisasikannya dan berkorban di jalannya.”

Karena itu, tidak bermanfaat kesadaran umat terhadap hak-haknya yang tidak berfokus pada akidah yang mampu menggerakkannya dan membakar ruh guna mencari kehendak untuk berubah, sebagaimana tidak ada harganya kesadaran yang hanya sekedar teori, hanya terbatas pada percakapan di café-cafe dan forum sehingga tidak mampu memperluas semangat gerak umat, seharusnya semua yang ada didalamnya terdapat kebenaran untuk mendekatkan diri kepada pemilik kebenaran (Allah SWT), dan katiak berada dijalan mencapai ridha-Nya maka selainnya akan menjadi hina, dan dengan demikian tidak ada perbedaan dalam kesadaran berdasarkan aqidah antara pegawai atau petani, politikus atau akademisi di universitas; karena setiap orang dihadapan kesadaran pada hak-haknya adalah sama.

Dan lain sebagainya dari berbagai pemahaman terhadap Islam dan ideology yang diyakini oleh Ikhwanul Muslimin sebagai bagian dalam memahami hakikat keimanan yang mendorong pemiliknya dari umat yang awam hingga kepada pemimpin syuhada Khalifah umat Islam Umar dalam sebuah resolusi khususnya untuk membatasi mahar, lalu beliau tarik kembali keputusannya dan tidak ditemukan dalam dirinya rasa kesal dan berat untuk tunduk pada kehendak rakyat yang sadar akan hak-haknya dan meninggalkan keteladan yang baik sepanjang sejarahnya; pada saat ada kewajiban kesadaran umat akan pentingnya pendapat dalam membuat keputusan politik; maka penyerunya harus memerintahkan (sebagai perangkat media akan peristiwa tersebut) untuk berputar mengelilingi jalan sambil menyeru:

أصابت المرأة وأخطأ عمر

“Benarlah wanita itu dan Umar yang keliru”

Sementara kenyataan buruk yang dialami umat kita saat ini, maka keimanan yang hakiki dan tidak setengah-setengah adalah impian yang diharapkan.. keimanan yang terpokus pada umat sangatlah membutuhkan kewaspadaan, kesadaran dan gerak, dan pada saatnya akan menciptakan kesadaran yang menghilangkan keputusasaan, merubah kemampuan menuju perubahan, dan berjalan menuju kebaikan; karena iman sangat bertentangan dengan putus asa, mampu membakar semangat dan antusiasme, dan bahkan mampu menghadirkan kemauan untuk berkorban dan bekerja guna mencapai perubahan yang diinginkan .. Namun disisi lain, iman yang kokoh -sebagai sunnatullah- pasti akan menghadapi berbagai rintangan dan hambatan dari sebuah tirani; guna membangun system sosial yang dilindungi pemerintah dengan penuh kesetiaan pada negaranya dan melindungi hak-hak bangsa yang memiliki kesadaran yang menyatu dalam satu kata, azimah yang bergelora dan iman yang kuat.

Untuk para ikhwan…

Wahai para ikhwan dimana saja kalian berada… ketahuilah bahwa kesadaran akan hakikat peran kalian, kesucian dakwah kalian dan keagungan misi dan tujuan kalian; mengharuskan dari kalian menjadi pembawa bendera kesadaran yang hakiki dalam rangka menghadapi kepalsuan dan pemalsuan, tidak ada pengecualian dari kalian; baik kelompok kecil, pegawai atau seorang ibu rumah tangga, semuanya dihadapan tanggungjawab akan masa depan adalah sama, dan semuanya memiliki posisinya sendiri guna dapat bergerak di dalamnya, dan panggilan dari lingkungan kalian adalah milik kalian, maka dari itu gunakanlah kesempatan yang baik tersebut dan jangan menyia-nyiakannya, tempatkanlah umat manusia bersama kalian dengan baik. Dan tidaklah kita melihat adanya kisah nyata seorang warga Yasin kacuali untuk menghadang rintangan dengan cara yang benar dihadapan seluruh komponen bangsa:

وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ

“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”. (Yasin:20)

Hendaknya Kalian dan umat manusia bersama-sama memahami akan tabiat tahapan yang mengiringi kehidupan umat kita; cukuplah bagi kita merujuk pada halaman 31 dari buku “Yudaisme,” dari seorang peneliti “Israel Shahak,” yang menyebutkan pendapat seorang jenderal “Gazit Shlomo;” Seorang mantan komandan militer intelijen Zionisme, dan yang pernah menetapkan akan peran entitas Zionis di daerah (lokasi geografis Israel di tengah-tengah bangsa Arab Timur Tengah – Muslim; yang menjadikan kemampuan, “Israel” sebagai pengawal stabilitas di seluruh negara-negara sekitarnya, perannya adalah melindungi rezim yang ada; untuk mencegah terjadinya transformasi radikal atau menghentikannya, dan menghadang adanya penyebaran dan meluasnya antusiasme (semangat) fundamentalisme agama, dan untuk tujuan ini “Israel” berusaha mencegah terjadinya perubahan yang melampaui batas “Israel”, yang menganggap perubahan tidak mampu dibendung, dan sampai batas adanya perasaan adanya keterpaksaan menggunakan segala kekuatan militernya untuk mencegah mereka, atau menghadangnya. ”
Jika ini adalah visi Zionis, maka peran kalian wahai Ikhwanul Muslimin adalah membangkitkan kesadaran umat dan berusaha menghadapi tipu daya mereka dalam rangka memenuhi panggilan Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إلَى الأَرْضِ

“Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?” (At-Taubah:38)

Ini adalah panggilan untuk memenuhi panggilan perang dengan damai; untuk merumuskan kembali kesadaran umat yang sepadan dengan kondisi dan tabiat marhalah.. berhati-hatilah dari kemalasan untuk menunaikan risalah sehingga ada kaum lain yang menggantikan posisi kalian

إلا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ويَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ولا تَضُرُّوهُ شَيْئًا واللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At-Taubah:39)

Karena itu bekerjalah, berjalanlah dan teguhkanlah diri kalian, dan yakinlah terhadap masa depan umat ini.. bahwa Allah akan mewariskan bumi ini kepada siapa saja yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya yang shalih

وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imran:139)

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (Al-Ankabut:69)

فاللهم اجعلنا ممن يعي ويوعي فترتفع رايات عزِّ أوطانه في الدنيا ويكون من أهل الجنة في الآخرة

Ya Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang sadar dan diberikan kesadaran, sehingga mampu meninggikan bendera kemuliaan bangsanya di dunia dan menjadi bagian dari penghuni surge di akhirat kelak…

Dan akhir doa kami adalah bahwa segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam semata.


http://www.al-ikhwan.net/umat-islam%E2%80%A6-antara-kesadaran-hakiki-dan-kesadaran-palsu-3381/

Sunday, December 20, 2009

Hijrah Sebuah Kehidupan

27 tahun yang lalu, aku berusia 16 tahun....Aku adalah seorang anak dari sebuah keluarga besar , antara keluarga yang dihormati dikampungku kerana latarbelakang datuk dan ayah yang selalu menjadi tempat rujukan , tempat orang mengadu hal tentang kehidupan dan sebagainya. Masih segar dalam ingatanku , wajah-wajah yang sering berkunjug kerumah mengadu pelbagai kisah suka duka mereka jika masalah diminta dinasihati, jika pergaduhan minta diberi penyelesaian dan sebagainya. Aku selalu melihat keadaan ini sebagai satu yang amat bermakna kerana secara tidak langsung aku belajar sesuatu darinya. Secara tidak langsung juga aku belajar dalam diam dan kebolehan ini kuwarisi walaupun tidak sehebat ayahku. Sekitar penghujung tahun 70an atau awal 80an ketika itu aku tidak nampak sebarang kecacatan pada keluarga ini kerana semua orang mengiktiraf latarbelakang keluarga ku sebagai keluarga yang baik, atau lebih mudah istilahnya keturunan baik-baik.
Aku ingat lagi emak sentiasa berpesan agar jaga nama baik keluarga, jangan buat kerja yang tak baik, yang boleh merosakkan nama keluarga dan sebagainya.

Ketika itu kehidupanku banyak habis di padang sekolah. Kegilaan ku pada ketika itu adalah pada satu permainan , menjadikan aku sanggup hadir ke sekolah untuk latihan walaupun hari Ahad. ( Waktu cuti ). Aku masih ingat lagi setiap hari aku pasti terpacak dipadang untuk latihan, tanpa mengira waktu. Yang pasti habis sahaja waktu sekolah aku akan bergegas siapkan kerja sekolah , kemudian langsung ke surau sekolah, untuk sembahyang dan sampai waktunya aku turun ke padang.


Rutin ini berterusan dan aku akan sampai kerumah sebelum lewat petang(maghrib). Terkadang keletihan menjadikan aku tertinggal solat isya'. Aku sanggup dileteri, dimarahi ibu ayah kerananya. Apatah lagi dalam pasukan sekolah itu akulah satu-satunya pemain yang terpilih untuk latihan pemilihan peringkat negeri.Lagi menjadikan aku bersemangat. Tiada kawan-kawanku yang terpilih..tapi aku terpilih.....aku semakin seronok dan sukar tinggalkan permainan ini. Adakalanya ayahku melarang untuk pergi kerana cuaca yang tak berapa mengizinkan. Aku tak kisah, aku pergi juga itulah semangat ku ketika itu. ...pernah aku di rotan sebab keluar rumah walaupun ayah tak benarkan... Sebab pada ketika itu aku tahu bahawa aku tak buat benda tak baik...aku main dan aku bersungguh untuk berjaya...Itulah persepsi aku ketika itu yang pastinya berbeza dengan persepsi ayahku.......

Yang pastinya sembahyang tetap sembahyang tetapi pakaian mu bagaimana.? Pernah satu ketika dalam kelas Pendidikan Islam di sekolahku, ustazah R dengan kelembutan bahasanya menegur pelajar-pelajar mengenai aurat. Kata-katanya masih ku ingat, ....sesiapa yang tidak menutup aurat Allah tidak terima amalannya. Bingkas aku bangun ketika itu minta ustazah R justify mengapa tak diterima amalnya, kebolehan berhujjah pada ketika itu yang ada pada diriku menjadikan aku seorang yang berani berdebat. Aku ingt lagi akhir pada sesi tersebut ustazah R hanya diam saja. Apakah aku menang ...apakah aku menang...?...... ya Allah, ampunkanlah aku ya Allah. Kejahilanku menjadikan aku sombong dengan pandanganku.

Tapi ya Allah aku sering terpegun dan rasa bertuah kerana latarbelakang keluarga yang sentiasa jadi tempat rujukan. Datuk ..disebelah ibu...... Imam Masjid........ Datuk sebelah ayahku Ketua Kampung yang disegani. Isteri-isteri mereka pun tak menutup aurat, semua pun berpakaian sopan, semuapun tak pernah tinggal solat, semuapun baik-baik, semuapun suka bantu orang, semuapun akan menutup kepala dengan selendang bila keluar dari rumah. Jadi mana bisa aku terima kata-kata tak tutup aurat tak di terima amal.

Tambahan pula ketika itu aku ahli sukan yang sentiasa dengan "skirt pendek" dan " tshirt" tak pernah pulak ibubapa ku kata salah dsb. Jadi memang aku tak dapat terima kata-kata ustazah R. Lagipun aku yakin aku tak buat benda2 tak baik aku...main sukan, aku masih sembahyang. Ahh biarlah ustazah tu dia bukan tau.....Jahilnya aku,ya Allah...

Tuhan maha kaya, maha pengasih lagi maha penyayang.......Segala-galanya berakhir dan terhenti apabila ayah ku menyahut panggilan Illahi. Ketika itu aku mengambil masa untuk menerima kenyataan dan hakikat bahawa ayahku telah tiada lagi dan kehilangannnya suatu yang tidak terjangkau di pemikiran dan tidak terduga sama sekali. Dalam masa tak sampai 24 jam aku kehilangan.......ayah , ya ayah..simbol keluarga yang amat bermakna. Kehilangan ayahku menjadikan aku lebih matang dan bertanggungjawab, kerana pada ketika itu yang berada di rumah akulah yang paling tua. Kakak dan abang semua belajar di tempat lain... Aku akhirnya Allah gerakkan sebagai anak yang perlu mengurus segala keperluan . Ibuku pengalaman hidupnya dia tak pernah mengurus pembelian barang, bayar bil dsb semuanya ayahku...... Pemergian ayahku benar-benar tamparan dan ujian hebat pada ibuku. Aku akhirnya akur inilah masaku untuk bantu ibu. Urusan surat menyurat ayah, urusan pencen dan macam-macam aku belajar satu persatu, berjumpa kerani sekolah, urus surat ke Jabatan semuanya pengalaman yang amat bermakna......membawa aku menerima hakikat segalanya lebih penting dari sukan dan permainan yang merupakan seolah-olah nyawa padaku sebelum ini. Aku tinggalkan segala keseronokan , kemegahan, pujian dan segalanya bila ku lalui ujian kehilangan ayah. Aku terpanggil untuk menunaikan tanggungjawab. Yang pastinya selepas ketiadaan ayahku satu-satu ujian datang pada keluargaku......aku belajar erti kesusahan dan menghargai banyak perkara....yang mungkin tak dapat ku kongsikan disini.

Tapi angin perubahan bisa mengubah manusia. Satu ketika aku memperolehi tawaran keluar negara. Dua orang dari sekolahku yang menerima tawaran tersebut. Tawaran ku terima amat membanggakan ibuku, ketika itu ayahku sudah pergi meninggalkanku lebihkurang 3 bulan sebelumnya. Tetapi tak tahulah mengapa aku menolak tawaran tersebut atas alasan nenek ku tak beri, aku masih ingat lagi 7 panel penemuduga semuanya mentertawakan aku apabila keluar alasan nenek tak kasi. Dua kali aku diminta mengesahkan betul ni anda tak terima , kami kena kasi tawaran lainlah...... dalam negeri.Automatik kami tempatkan kamu di negeri P. Itulah kata-kata yang terungkap yang akhirnya membawa aku belajar disini.

Disinilah segalanya bermula....Disinilah aku melihat mengenali Cikgu Khairul , kak akiah individu yang banyak mengambil berat tentang ku semasa di SMS begitu juga sahabat2ku. Disinilah aku mengenali tarbiah, disinilah aku melihat islam dan kasih sayang, di sinilah aku lihat pengorbanan sahabat, disinilah aku rasai manisnya bersahabat dan manisnya kehidupan da'awah. disinilah juga aku melihat zuhudnya sebuah kehidupan , disini juga aku melihat erti pengorbanan dalam dakwah apabila orang lain itu lebih diutamakan walaupun kehidupannya tidak sesenang mana. Banyak sangat jasa dan pengorbanannya yang tak dapat ku tulis disini. Di sinilah segala-galanya bermula............Perjalanan ku teruskan sehingga aku bertemu lebih ramai sahabat-sahabat yang sama pemikiran yang sama hala tuju dan disini juga aku terus berusaha memperbaiki diri dan beramal dengan kata-kata perbaikilah dirimu dan serulah orang lain, juga kata-kata azimat " Sampaikanlah daripadamu walaupun sepotong ayat"

Kehidupan lampau telah ku tinggalkan demi mencari keredhaanMu. Aku berhijrah demi mencari redhaMu ya Allah. Tidak bererti kemahiran dan pengalaman lampau ku tidak bermakna. Bagi seorang jurudakwah kemahiran dan pengalaman lampau adalah suatu yang bermakna yang pasti aku manfaatkan diruang dan ketika memerlukan.

Kelebihan dalam sukan umpamanya nyata menjadi faktor yang menjadikan aku kurang kekok untuk bersama remaja "so called " bermasalah ...kerana aku telah mendahului mereka satu ketika dahulu. Ianya bukan satu kebanggaan dan bukan juga satu kebetulan ...tetapi ianya merupakan satu amanah yang mesti aku laksanakan untuk bersama-sama membawa remaja ini ke arah kebaikan. Remaja hari ini pasti lebih banyak ujian dan cabaran kerana capaian-capaian kepada sumber yang pelbagai . Masalah pelbagai S perlu dilihat sebagai cabaran kepada remaja...Screen, Sources, Sex dan Surrounding

Aku selalu ingatkan diriku dan sahabta2ku untuk menangani remaja hari ini ......kita juga perlu meremajakan diri kita walaupun kita kini telah berusia mengahmpiri separuh abad. Aku juga selalu berpesan pada anakku jangan lihat kawan-kawan bermasalah sebagai masalah...tetapi lihatlah mereka sebagai aset dakwah. Mereka mungkin tidak pernah lalui seperti apa yang kakak dan adik lalui...Untuk itu beri ruang pada mereka........ bersikap positiflah.... kepada mereka........ berharap dan berserahlah pada Allah agar suatu hari mereka juga akan berubah.


Ya Allah ......Betapa dalam hidup ini ........tika pintu hati ini diketuk...dengan ketukan iman dan sentuhan sabar dan kasih sayang bisa merubah seorang manusia ..........beransur-ansur membina dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. aku dapat rasakan aku 23 tahun yang lalu(ketika itu(20/21 tahun) adalah jauh berbeza dari aku 27 tahun yang lalu(16/17thn).....semuanya kerana tarbiah ini....

27 tahun satu tempoh yang telah lama ku tinggalkan namun aku selalu insaf dan bersyukur kerana Allah telah menggerakkan hatiku untuk berubah menjadi bukan sahaja manusia baik tetapi manusia baik yang beriman dan tunduk kepada Allah insyaAllah......Terkadang .....aku bimbang dengan ujian dan dugaan yang menggugat kesungguhan dan keikhlasan. Aku juga manusia biasa ........Adakalanya terlalai, alpa dan hanyut dengan ujian dan dugaan disekeliling . Ya Allah kuatkan azamku, tetapkan iman ku, jadikan aku orang yang istiqamah dan jangan jadikan aku orang yang lalai , cintakan dunia dan panjang angan-angan .

Ya Allah izinkan aku untuk berada terus di atas jalan ini, menjadi orang yang istiqamah dalam amal, menjadi orang yang sentiasa ikhlas dalam amal dan menjadi sebahagian daripada penolong agamaMu......ya Allah

Ya Allah kau berkatilah kehidupan mereka yang memperkenalkan tarbiah ini kepada kami, kau panjangkan umur mereka, Lapangkanlah kehidupan mereka selamatkanlah perjalanan hidup mereka di dunia dan akhirat dan anugerahkanlah syurga buat mereka ya Allah.

Doa dan harapanku , semoga puteri-puteriku Anfal dan Nurul Fatihah akan melalui perjalanan hidup yang lebih baik dari apa yang telah aku lalui...dan aku ya Allah telah berjanji pada diriku sendiri untuk mewakafkan mereka pada jalan da'awah ini.............Anfal dan Nurul Fatihah andai kau baca coretan ini , erti hijrah bagi sebuah kehidupan seorang insan yang bernama ibu ...kau fahamilah itulah kehidupan kita...teruskan usaha-usaha memperbaiki diri dan menyeru orang lain di mana sahaja kita berada. Walau penat, ...walau sibuk...walau waktumu terbatas ingatlah teladanilah pengorbanan Rasulullah yang membolehkan kita berada seperti ini hari ini. Ambillah iktibar dari perjalanan hidup Rasullullah dan para sahabat baginda dalam mengatur dan mencorak langkah mendatang...Perjalanan hidup kita masih jauh......cita-cita kita melihat deen Allah tertegak di atas mukabumi ini pasti akan berlaku. Kerana itu janji Allah dan janji Allah adalah benar dan pasti benar. Yang tidak pastinya adalah kita, berapa lama lagi usia kita, berapa panjang lagi masa kita menghela nafas dimukabumi ini, berapa lama lagi kita dapat menghirup udara segar sebelum kembali kepada Allah. Berapa lama lagi kita dapat melaksanakan usaha da'awah ini, itu yang itu kita tidak pasti....Yang pastinya mati, mati itu suatu yang pasti, yang tak pastinya bila....?Untuk itu kerana semua ini tidak pasti maka kita perlu memastikan hari-hari dalam kehidupan kita adalah sentiasa lebih baik dari hari sebelumnya.
Semoga semangat hijrah dan pengorbanan Rasulullah dan para sahabat dapat memberi kekuatan dan dorongan untuk aku terus beramal sehingga aku bertemu dengan Allah.. Benarlah nasihat seorang ustaz yang aku homati, andaikata semangat diri berkurang, dugaan dalam beramal bacalah kisah-kisah perjuangan Rasulullah dan para sahabat........pasti semangat itu akan datang semula, kekuatan diri dapat di bina........Jazakallah ustaz atas nasihat yang amat bermanfaat. Terima kasih Allah kerana masih sayang pada hambaMu yang kerdil ini................jangan kau tarik nikmat ini ya Allah

Tuesday, December 8, 2009

Tarbiah penuh makna

Katika ku hadir di PPWN09 di KISDAR, ucapan DrHAR membawa aku mengingati pengalamanku dengan anak remaja ku yang berusia 16 tahun. Alhamdulillah Allah izinkan sehingga hari ini (dan aku doakan sehingga akhir hayatnya) dia sentiasa merujuk dan berbincang persoalan-persoalan remaja yang dihadapinya. Allah izinkan Fatihah menjadi KN di sekolahnya. Dia selalu menceritakan tentang persoalan remaja yang dihadapinya penuh dengan masalah couple, masalah remaja masa kini yang seolah-olah dia tak dapat terima mengapa kawan-kawannya seperti itu, susah sungguh nak ikut perkara baik, walaupun dah dengar macam-macam pengisian tentang Islam dan kebaikan tapi masih nak buat perkara tak baik. Sebagai ibu , seharusnya aku bersyukur kerana Fatihah ada usaha dan ada kesungguhan untuk terus mengajak dirinya dan kawan-kawannya kearah kebaikan. Ketika itu sebagai ibu aku sering menasihatinya menunjukkan padanya bahawa usaha dakwah ini perlu diteruskan dengan penuh kesabaran dan perlu memahami latarbelakang rakan-rakannya yang mungkin tidak melalui pendedahan seperti apa yang dilaluinya . Satu lagi aku sentiasa ingatkan agar dia perlu selalu ingat bahawa latarbelakng manusia adalah berbeza-beza perlu ditangani dengan baik.Dan sebagai ibu juga aku khabarkan padanya di sana terlalu banyak perbezaan yang ada pada mereka seperti latarbelakang keluarga, pengaryh luaran seperti media dan teknologi serta pengaruh masyarakat diluar sana.Alhamdulillah semua nasihatku diambil sebagai satu yang positif. Dan setiap kali ia berhadapan dengan keadaan2 ini pasti aku akan menjadi tempat utama dia merujuk.
Mengimbau ucapan Dr Har menyakinkan aku bahawa apa yang ku bawa pada anak-anak ku adalah suatu yang selari dengan pemikiran yang dibawa oleh Dr HAR.Inilah indahnya bila lahir dari anak-anak kita jawapan ibu sama macam ayah, sama macam makcik tu dsb. Tersenyum aku tanda kesyukuran di atas anugerah yang Allah berikan pada apa yang telah ku lalui selama 20 tahun ini yang melahirkan aku mempunyai satu pemikiran yang sama yang dinilai sendiri oleh generasi Y hari ini.

Dalam satu peristiwa yang lain , bila nak usrah ku yang juga dari kalangan generasi Y menyatakan cikgu, apa yang Ust Salam bincang dalam program Jaulah kami kat KL sama macam apa yang cikgu pernah beritahu kami mengenai persoalan yang pernah kami tanya. Alhamdulillah inilah hasil tarbiah yang melahirkan insan kerdil yang mempunyai fikrah yang sama atau satu pemikiran asas yang sama dalam menangani isu-isu berkaita.

Hari kedua PPN, Anfal anakku yang sulong, berkata dia baru sahaja sms kak Maryam, dan beritahu dia menjadi pemerhati PPN dan PPWN ini adalah hadiah harijadi nya ke 19 ( 4 Dis 1990) Jawapan kak Maryam kepadanya "if I were you I will appreciate that", . Alhamdulillah dan Jazakillah hu khair Maryam kerana telah menjadi Naqibah yang amat baik untuk Anfal.

Alhamdulillah semoga Allah beri kekuatan untuk aku terus memanfaatkan sisa-sisa umur yang ada untuk terus ikhlas bersama dakwah dan pejuangan ini. Bersama-sama membina generasi Y untuk menjadi pewaris dakwah sebelum aku kembali kepangkuan Allah . Semoga sedikit amal ini dapat kau terima ya Allah sebagai sebahagian dari amalku.

Ya Allah aku sayang pada tarbiah ini, aku sayang pada jemaah ini dan aku sayanag pada semua yang pernah membawa aku ke tahap ini. Redhakanlah aku dan mereka ya Allah , jadikanlah aku dan mereka sebagai duat mu yang ikhlas sehingga kami bertemu dengan mu ya Allah. Semoga ianya dapat diwarisi oleh anak-anak kami dan generasi selepas kami.

Video Sang Semut