Penerjemah:
Abi ANAS
________
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, salawat dan salam ditujukan kepada Muhammad bin Abdullah, Nabi Penutup yang amin, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya hingga hari pembalasan ..
Tidaklah hilang kewibawaan suatu umat sepanjang sejarahnya lalu menjadi kalah, dan tidaklah runtuh suatu peradaban yang telah menyebar kemana-mana lalu menghilang, kecuali karena kondisi bangsanya yang lemah; karena kehilangan kebebasannya, terkekang kehormatannya dan dipalsukan segala keinginannya.
Hingga hari Ini penguasa tiran berusaha melakukan penindasan dengan berbagai macam cara dan sarana, kolonialisme menjajah dengan semua organ-organ dan instrumennya, Fir’aunisme dengan berbagai kekuatan yang mereka miliki; dari penindasan dan tindakan represif, guna menjauhkan umat Islam pada proyek peradaban dan kebangkitannya, yaitu dengan cara melakukan pengebirian dan penjajahan akan kesadaran umat, dan mengubahnya dari kesadaran yang hakiki dan nyata sebagai hak mereka untuk mendapatkan kehidupan yang bebas dan bermartabat, berpartisipasi dalam merekonstruksinya kepada kesadaran palsu, menjadi rabun dan rancu sehingga menjerumuskan umat pada realita yang mengenaskan.
Jika seperti ini kondisi umat kita maka dengan penafsiran apa untuk membacanya:
- Kasus kemarahan dan permusuhan antara kedua bangsa (Mesir dan Al-Jazair), yang keduanya memiliki ikatan agama, satu rumpun, satu bahasa, satu jihad, satu pengorbanan dan satu penebusan, namun dipecahkan dan dicerai beraikan oleh satu pertandingan?!
- Kasus perpecahan dalam tubuh pasukan Palestina yang sedang menghadapi satu musuh yang keji dan telah merampas negerinya, kehormatannya, kesuciannya dan bahkan nafas kehidupannya?!
- Kasus kebutaan yang diderita oleh manusia kebanyakan (buta hati), sehingga tidak mampu melihat dan menyadari akan kondisi tragis dan mengenaskan yang menimpa warga Palestina di Gaza; mereka terkepung dari berbagai sudut baik laut, udara dan darat?!
- Kasus persaingan hidup yang membawa seseorang mudah membunuh saudaranya sendiri seperti di Irak, Pakistan, Somalia dan Yaman?!
- Kasus kebisuan dan kelemahan secara total yang terjadi ditengah bangsa kita dalam menghadapi pemerintah tirani yang mencengkeram keinginannya dan mengkebiri kehidupannya dan masa depannya?!
Permasalahan yang terjadi saat ini bukanlah sekedar untuk memantau keadaan terjadinya degradasi kesadaran bangsa Arab dan umat Islam, namun dengan tujuan berusaha untuk menghentikan dan mensikapi pengaruh buruk yang telah menjadi ancaman bagi kemanusiaan secara keseluruhan, tidak ada perbedaan antara Muslim dan Kristen, Arab dan Barat.
Dan pada selanjutnya tidak mungkin dapat dipisahkan adanya pertumbuhan kesadaran negatif ditengah umat kita terhadap eksistensi bangsa Arab dan dunia Islam dengan pertumbuhan kesadaran negatif yang anti Islam di tengah masyarakat Barat. Karena itulah yang mendorong masyarakat barat melakukan penolakan jilbab bagi wanita Muslim yang tinggal di komunitas mereka, dan menganggapnya sebagai budaya yang bertentangan dengan budaya mereka, pelarangan azan, atau adanya demonstrasi menentang Islam karena dianggap sebagai agamanya Osama Bin Laden saja!.
Tanggungjawab Media
Tidak ada keraguan di dalamnya bahwa pusat dan poros penyadaran diri sangat berkaitan dengan tanggung jawab media dan perannya, terutama pada era media menjadi poros yang mampu mengendalikan pikiran bangsa dan mengarahkannya, jika tidak bagaimana mungkin sebuah pertandingan sepak bola dapat menjadi pertempuran antara dua negara Arab dan Islam?! Dengan logika apa untuk dapat menjelaskan terjadinya perubahan dari loyalitas kepada Islam menjadi jargon kosong akan nilai-nilai persatuan di tengah umat yang merupakan satu tubuh. Terjadinya saling membunuh satu sama lain seperti di Irak, Pakistan, Somalia, dan saling mengintai di Yaman, tidak memberikan pembelaan terhadap warga Palestina?!
Mengapa terjadi demonstrasi di Barat hanya untuk melakukan advokasi (pembelaan) terhadap hewan mengalami kepunahan namun disisi lain tidak ada yang mau tergerak untuk membela warga Palestina yang terbunuh di bawah penindasan dan kekejaman Zionis? Apa yang mendorong masyarakat pendukung kebebasan dan kemerdekaan, namun mereka membunuh Marwa El-Sherbini hanya karena dirinya seorang Muslimah yang mengenakan jilbab?!
Bahwa inti dari tuduhan adalah satu dari setiap jawaban pada setiap tanda tanya yang lalu, dan mengacu pada media yang telah membuat pikiran dan merekayasa kesadaran bahkan kadang-kadang mampu merubah dari sebuah benteng pemikiran hingga menjadi belati yang mampu membunuh dan menikam.
Bahwa Tanggung jawab media di negara kita berlipatganda oleh karena tabiat fase yang sedang dilalui oleh umat kita dari target internal melalui adanya penindasan dan eksternal kita melalui kolonialisme, karena itu yang diperlukan dari media adalah:
Pertama:
Memperkuat dan membangkitkan keimanan yang lemah dan obat dalam hati umat kepada agama yang mulia; mampu menyatukan umat bukan memecah belah mereka.
Kedua:
Membimbing kebingungan umat terhadap musuh nyatanya yang selalu melakukan pengintaian, merampas sumber daya alamnya dan mendiskriminasi akhlaknya, peradabannya bahkan eksistensinya.
Ketiga:
Membangkitakan semangat sikap positif dan perlawanan (perjuangan), dengan memberikan perbedaan antara perlawanan bersenjata terhadap penjajahan dan perlawanan terhadap tirani secara damai.
Keempat:
Menolak berbagai syubhat yang berkembang yang mengarah Islamphobia, menampakkan hakikat sebenarnya yangjauh dari gambaran keterbelakangan dan terorisme yang mengepung dan mengitari umat di dalamnya karena media Barat, begitu pula menampilkan gambaran Islam yang sebenarnya sebagai agama yang komprehensif dan menyeluruh dan menyeru seluruh manusia untuk mendapatkan keamanan, ketenangan dan kedamaian, kebenaran dan keadilan serta kebebasan. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وأُنثَى وجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Al-Hujurat: 13).
Hakikat Kesadaran:
Yang kami maksud dengan kesadaran ini adalah ruh (spirit) yang harus diterapkan dalam tubuh setiap Muslim:
- Memahami hakikat kedudukan umat yang telah dianugrahkan kemuliaan oleh Allah. Allah berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dibangkitkan untuk umat manusia” (Ali Imran:110).
- Tabiat shibghah reformasi (perbaikan) yang harus dicelupkan ke dalam ruh generasi umat ini pada semua tingkat perbaikan, tidak ada pembedaan antara apa yang terjadi dari reformasi ekonomi, politik, moral atau sosial, yang digambarkan oleh Allah akan jati diri umat ini,
تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Mengajak pada yang Ma’ruf dan mencegah kemungkaran” ( Ali Imran: 110).
- Karakter manhaj ini yaitu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Para Rasul-Nya dan hari akhir, keimanan yang tidak pernah bercampur rasa gentar dan keraguan, keyakinan yang tidak akan pernah luntur, dan Jihad di jalan Allah dengan segala harta yang dimiliki:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar”. (Al-Hujurat: 15).
Kesadaran inilah yang menjadi jalan dan landasan utama untuk memperkokoh keimanan umat ini, terdapat kekuatan ruh dan kelurusan akhlak di dalamnya. Namun ketika hal tersebut hilang dari tubuh Islam maka akan datang kekuatan materi menguasainya dari berbagai sisinya.
Bahwa keimanan kita harus didasarkan pada ajaran tentang kesadaran muslim terhadap aqidahnya, lalu mengirinya dengan kesadaran untuk melakukan agenda reformasi yang merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dalam dakwah Ikhwanul Muslimin, Imam As-Syahid Hasan Al-Banna dalam risalahnya berkata:
ولا معنى لإيمان لا يتبعه عمل، ولا فائدة في عقيدة لا تدفع صاحبها إلى تحقيقها والتضحية في سبيلها
“Tidaklah berarti suatu keimanan yang tidak diikuti oleh tindakan, dan tidaklah bermanfaat suatu keyakinan yang tidak mendorong pemiliknya untuk mengaktualisasikannya dan berkorban di jalannya.”
Karena itu, tidak bermanfaat kesadaran umat terhadap hak-haknya yang tidak berfokus pada akidah yang mampu menggerakkannya dan membakar ruh guna mencari kehendak untuk berubah, sebagaimana tidak ada harganya kesadaran yang hanya sekedar teori, hanya terbatas pada percakapan di café-cafe dan forum sehingga tidak mampu memperluas semangat gerak umat, seharusnya semua yang ada didalamnya terdapat kebenaran untuk mendekatkan diri kepada pemilik kebenaran (Allah SWT), dan katiak berada dijalan mencapai ridha-Nya maka selainnya akan menjadi hina, dan dengan demikian tidak ada perbedaan dalam kesadaran berdasarkan aqidah antara pegawai atau petani, politikus atau akademisi di universitas; karena setiap orang dihadapan kesadaran pada hak-haknya adalah sama.
Dan lain sebagainya dari berbagai pemahaman terhadap Islam dan ideology yang diyakini oleh Ikhwanul Muslimin sebagai bagian dalam memahami hakikat keimanan yang mendorong pemiliknya dari umat yang awam hingga kepada pemimpin syuhada Khalifah umat Islam Umar dalam sebuah resolusi khususnya untuk membatasi mahar, lalu beliau tarik kembali keputusannya dan tidak ditemukan dalam dirinya rasa kesal dan berat untuk tunduk pada kehendak rakyat yang sadar akan hak-haknya dan meninggalkan keteladan yang baik sepanjang sejarahnya; pada saat ada kewajiban kesadaran umat akan pentingnya pendapat dalam membuat keputusan politik; maka penyerunya harus memerintahkan (sebagai perangkat media akan peristiwa tersebut) untuk berputar mengelilingi jalan sambil menyeru:
أصابت المرأة وأخطأ عمر
“Benarlah wanita itu dan Umar yang keliru”
Sementara kenyataan buruk yang dialami umat kita saat ini, maka keimanan yang hakiki dan tidak setengah-setengah adalah impian yang diharapkan.. keimanan yang terpokus pada umat sangatlah membutuhkan kewaspadaan, kesadaran dan gerak, dan pada saatnya akan menciptakan kesadaran yang menghilangkan keputusasaan, merubah kemampuan menuju perubahan, dan berjalan menuju kebaikan; karena iman sangat bertentangan dengan putus asa, mampu membakar semangat dan antusiasme, dan bahkan mampu menghadirkan kemauan untuk berkorban dan bekerja guna mencapai perubahan yang diinginkan .. Namun disisi lain, iman yang kokoh -sebagai sunnatullah- pasti akan menghadapi berbagai rintangan dan hambatan dari sebuah tirani; guna membangun system sosial yang dilindungi pemerintah dengan penuh kesetiaan pada negaranya dan melindungi hak-hak bangsa yang memiliki kesadaran yang menyatu dalam satu kata, azimah yang bergelora dan iman yang kuat.
Untuk para ikhwan…
Wahai para ikhwan dimana saja kalian berada… ketahuilah bahwa kesadaran akan hakikat peran kalian, kesucian dakwah kalian dan keagungan misi dan tujuan kalian; mengharuskan dari kalian menjadi pembawa bendera kesadaran yang hakiki dalam rangka menghadapi kepalsuan dan pemalsuan, tidak ada pengecualian dari kalian; baik kelompok kecil, pegawai atau seorang ibu rumah tangga, semuanya dihadapan tanggungjawab akan masa depan adalah sama, dan semuanya memiliki posisinya sendiri guna dapat bergerak di dalamnya, dan panggilan dari lingkungan kalian adalah milik kalian, maka dari itu gunakanlah kesempatan yang baik tersebut dan jangan menyia-nyiakannya, tempatkanlah umat manusia bersama kalian dengan baik. Dan tidaklah kita melihat adanya kisah nyata seorang warga Yasin kacuali untuk menghadang rintangan dengan cara yang benar dihadapan seluruh komponen bangsa:
وَجَاءَ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ
“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu”. (Yasin:20)
Hendaknya Kalian dan umat manusia bersama-sama memahami akan tabiat tahapan yang mengiringi kehidupan umat kita; cukuplah bagi kita merujuk pada halaman 31 dari buku “Yudaisme,” dari seorang peneliti “Israel Shahak,” yang menyebutkan pendapat seorang jenderal “Gazit Shlomo;” Seorang mantan komandan militer intelijen Zionisme, dan yang pernah menetapkan akan peran entitas Zionis di daerah (lokasi geografis Israel di tengah-tengah bangsa Arab Timur Tengah – Muslim; yang menjadikan kemampuan, “Israel” sebagai pengawal stabilitas di seluruh negara-negara sekitarnya, perannya adalah melindungi rezim yang ada; untuk mencegah terjadinya transformasi radikal atau menghentikannya, dan menghadang adanya penyebaran dan meluasnya antusiasme (semangat) fundamentalisme agama, dan untuk tujuan ini “Israel” berusaha mencegah terjadinya perubahan yang melampaui batas “Israel”, yang menganggap perubahan tidak mampu dibendung, dan sampai batas adanya perasaan adanya keterpaksaan menggunakan segala kekuatan militernya untuk mencegah mereka, atau menghadangnya. ”
Jika ini adalah visi Zionis, maka peran kalian wahai Ikhwanul Muslimin adalah membangkitkan kesadaran umat dan berusaha menghadapi tipu daya mereka dalam rangka memenuhi panggilan Allah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إلَى الأَرْضِ
“Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?” (At-Taubah:38)
Ini adalah panggilan untuk memenuhi panggilan perang dengan damai; untuk merumuskan kembali kesadaran umat yang sepadan dengan kondisi dan tabiat marhalah.. berhati-hatilah dari kemalasan untuk menunaikan risalah sehingga ada kaum lain yang menggantikan posisi kalian
إلا تَنفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ويَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ولا تَضُرُّوهُ شَيْئًا واللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At-Taubah:39)
Karena itu bekerjalah, berjalanlah dan teguhkanlah diri kalian, dan yakinlah terhadap masa depan umat ini.. bahwa Allah akan mewariskan bumi ini kepada siapa saja yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya yang shalih
وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imran:139)
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. (Al-Ankabut:69)
فاللهم اجعلنا ممن يعي ويوعي فترتفع رايات عزِّ أوطانه في الدنيا ويكون من أهل الجنة في الآخرة
Ya Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang sadar dan diberikan kesadaran, sehingga mampu meninggikan bendera kemuliaan bangsanya di dunia dan menjadi bagian dari penghuni surge di akhirat kelak…
Dan akhir doa kami adalah bahwa segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam semata.
http://www.al-ikhwan.net/umat-islam%E2%80%A6-antara-kesadaran-hakiki-dan-kesadaran-palsu-3381/